Jumat 01 Sep 2017 10:17 WIB

Jimly: Jadikan Masjid Penggerakan Dakwah Ekonomi

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie memberikan paparan saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (9/8).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie memberikan paparan saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (9/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie berharap, masjid-masjid yang ada di Indonesia menjadi penggerak dakwah di bidang ekonomi yang selama ini terbengkalai atau dilupakan. Dengan demikian, umat Islam bisa melihat, bisnis adalah jihad dan ibadah.

"Saya mengajak semua masjid, semua ormas-ormas Islam menggerakan dakwah di bidang ekonomi yang selama ini terbengkalai atau dilupakan malah ditinggalkan dan malah asik berpolitik. Kita berharap umat bisa melihat bisnis ini sama dengan jihad, juga sama dengan ibadah," kata Jimly seusai menjadi khatib pada pelaksanaan Shalat Idul Adha di Lapangan Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (1/9).

Jimly menjelaskan, situasi saat ini, hawa nafsu berpolitik lebih besar daripada menggerakkan ekonomi. Bahkan, sebagian orang melihat seolah-olah kekuasaan yang diraih dengan cara berpolitik itu lebih mulia daripada ekonomi.

"Seolah-olah yang paling mulia itu kekuasaan. Padahal ‘ndak. Yang paling mulia itu, ekonomi. Seperti Islam juga berkembang karena menguasai jalur ekonomi," kata Jimly.

Karena itu, Jimly mengatakan, orientasi pendidikan, termasuk di masjid-masjid, harus diubah. Ini agar murid-murid yang mengenyam pendidikan tidak menjadikan pejabat sebagai cita-cita utama, melainkan mereka lebih tertarik menjadi pembisnis dan mengembangkan ekonomi.

“Orientasi pendidikan itu harus diarahkan termasuk masjid-masjid supaya cita-citanya tidak menjadikan pejabat," ucap Jimly. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement