REPUBLIKA.CO.ID, YOGAKARTA -- Rumah Entrepreneur Indonesia dan Santripreneur Indonesia bekerja sama dengan Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (Hipsi) meluncurkan Sekolah Bisnis Santripreneur di Yogyakarta, Senin (21/8).
Acara yang digelar di gedung Perhimpunan Wartawan Indonesia (PWI) Yogyakarta tersebut dihadiri Ketua Umum Hipsi Gus Gozhali dan Ketua Hipsi Yogyakarta Gus Buchori. Tidak ketinggalan salah satu perusahaan es krim terbesar di Asia Tenggara sebagai sponsor penerbitan buku Sekolah Bisnis Santripreneur juga hadir dalam acara tersebut.
“Setelah agenda peluncuran tersebut, sesuai dengan rencana sebelumnya, akan segera dibuka Sekolah Bisnis Santripreneur di pondok-pondok pesantren di seluruh Indonesia,” kata Ketua Santripreneur Indonesia Muhammad Choriul Anam dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (21/8).
Pembina Santripreneur Indonesia KH Ahmad Sugeng Utomo (Gus Ut) mengemukakan, tujuan didirikannya Sekolah Bisnis Santripreneur adalah mendoktrin anak-anak muda, khususnya para santri, untuk menjadi pengusaha dan tidak serta merta menjadi karyawan saja.
“Pondok pesantren di Indonesia sekitar 30.000 buah. Misalkan setiap pesantren terbentuk pengusaha santri (santripreneur) 100 orang, bisa dihitung berapa jumlah pengusaha pada masa depan,” ujar Gus Ut dalam sambutannya.
Hal ini disambut baik oleh pihak Hipsi selaku salah satu pihak yang sangat mendukung pendirian Sekolah Bisnis Santripreneur. “Teman-teman dari Hipsi siap membantu pelaksanaan Sekolah Bisnis Santripreneur, setidaknya bisa berbagi pengalaman,” kata Ketua Umum Hipsi Gus Gozhali.
Peluncuran Sekolah Bisnis Santripreneur ditandai dengan pemotongan pita dan pemberian buku Santripreneur dari Pembina Santripreneur Gus Ut kepada Ketua Santripreneur Muhammad Choirul Anam.