Kamis 17 Aug 2017 20:30 WIB

Aksi Begal di Peradaban Kuno

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Agung Sasongko
Begal Motor (ilustrasi)
Foto:

Pada masa selanjutnya, aksi perompakan semakin meluas hingga ke perairan di semenanjung Italia. Kelompok bajak laut yang paling terkenal di kawasan tersebut berasal dari suku Illyria dan Tyrrhenia yang sering kali digeneralisasi sebagai bangsa perompak. Mereka biasanya beraksi di Laut Adriatik dan kerap menyebabkan beberapa konflik pada masa Republik Romawi (509-27 SM).

Aksi perompak di kawasan Mediterania semakin meningkat selama periode Helenistik (323-31 SM). Serangan bajak laut yang terjadi di Olympos (kota kuno di selatan Anatolia) pada abad ketiga SM, menimbulkan banyak kerusakan. Pemerintah Romawi pun mulai melihat fenomena tersebut sebagai ancaman negara.

Pada abad kedua SM, tentara Romawi akhirnya menaklukkan bangsa Illyria dan menjadikan wilayah mereka sebagai provinsi Romawi. Kendati demikian, aksi pembajakan terus berlangsung sepanjang pantai Anatolia hingga abad pertama SM.

Sejarawan Yunani yang hidup antara 45-120 Masehi, Plutrach, dalam karyanya, Parallel Lives, menceritakan bahwa Julius Caesar pernah diculik selama 38 hari oleh bajak laut Cilicia pada 75 SM.

Setelah membayar tebusan sebanyak 50 talenta (setara dengan 1.700 kg) emas, tokoh masyhur Romawi itu akhirnya dibebaskan. Namun, Julius Caesar kemudian berbalik menyerang para bajak laut itu dan kemudian menyalib mereka.

Pada 67 SM, kelompok bajak laut lainnya menyerang dan membakar Pelabuhan Ostia milik Romawi. Tidak sampai di situ saja, para perompak itu juga menculik dua senator paling menonjol pada masa itu.

Pemerintah Romawi pun mulai melakukan perlawanan serius terhadap aksi kejahatan tersebut. Pada tahun yang sama, negarawan Aulus Gabinius mengajukan Undang-Undang Antiperompakan pertama di Romawi dan menyatakan bajak laut sebagai “musuh bagi seluruh umat manusia”.

Sebagai tindak lanjut dari UU Antiperompakan tersebut, Gnaeus Pompey diberi kepercayaan untuk menumpas bajak laut yang telah menyebabkan menurunnya pasokan makanan ke Romawi. Untuk mendukung tugasnya tersebut, Pompey pun menerima sejumlah besar uang, 20 legiun tentara, dan 500 kapal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement