Kamis 17 Aug 2017 10:34 WIB

Mobil Hapus Tato Keliling itu Antar Mereka Berhijrah

Mobil hapus tato keliling.
Foto: Dok BMH
Mobil hapus tato keliling.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak terasa air mata menetes saat para peserta hapus tato keliling itu mendengarkan  lantunan  10 ayat pertama  surat Ar Rahman. Bacaan tersebut disertai dengan sedikit tangisan dari sang pembacanya, air mata juga terlihat sedikit menetes.

Pembacanya adalah Rahmat (34), seorang peserta hapus tato gratis yang merupakan sinergi Komunitas Gerak Bareng, IMS dan  Hidayatullah, yang digelar di ITC Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (16/8).

Rahmat , warga Kapuk, Cengkareng Barat, Jakarta Barat tersebut mengatakan , kalau tangisan itu tidak dibuat-buat. Namun merupakan bentuk rasa haru dan penyesalan atas dosa dosa masa lalunya.

 "Sudah lama saya taubat, tapi masih ada tato. Rasanya, seperti ada yang belum selesai," ucap pria yang bekerja di salah satu cabang  PLN area Jakarta Barat itu dalam rilis BMH yang diterima Republika.co.id, Kamis (17/8).

Serupa dengan Rahmat, peserta hapus tato lain yang menangis adalah Tessa (35). Wanita yang kini bercadar tersebut memiliki sejumlah tato ditubuhnya. Ia menangis ketika tato dijarinya dihapus.

"Tangisan ini untuk banyak hal yang saya rasakan. Salah satunya adalah rasa bersyukur dan terharu saya bisa berhijrah," ucapnya.

Ya, sebelum menggunakan cadar, siapa sangka bahwa Tessa dahulu adalah  vokalis salah satu grup band musik beraliran hardrock dari Batam.

Menurut Tessa, yang kini memiliki  dua anak, dirinya mulai mengenal tato saat kuliah di Batam antara tahun 2002-2006. Saat itu, sejak menjadi vokalis ia mengenal beberapa orang di Batam yang bisa mentato.

Awalnya, kata Tessa, ia hanya mencoba untuk membuat satu tato dan itupun juga terpengaruh dari temannya sesama musisi underground di Batam. Namun, dirinya merasa tidak puas hanya dengan satu tato dan akhirnya membuat tato di beberapa bagian tubuh. Setelah mendapat hidayah dan menikah, Tessa mulai mengubah hidup. Dirinya mulai mengenal pengajian sampai akhirnya memutuskan untuk berhijab.

Sebenarnya, sudah lama dirinya ingin menghapus tato, namun ia tidak mau dengan cara yang menyakiti tubuh. Setelah mendapat info dan melihat di sosmed, akhirnya ia memutuskan untuk ikut program hapus tato ini.

"Kalau bayar dengan sistem hapus tato model laser seperti ini lumayan mahal, untuk satu tato ukuran kecil  bisa Rp 5 juta sampai Rp 7 juta,” ujarnya. Ia merasa bersyukur bisa ikut program ini. Sebab,  jika bayar di klinik kulit dan kecantikan ia merasa belum mampu.

Rahmat juga mengatakan hal demikian. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat bagi mereka yang benar-benar ingin bertaubat, menghapus tato namun terkendala biaya.

Pada  tahun 2012 Rahmat pernah bertanya kepada temannya, bahwa untuk hapus tato dengan model laser ini bisa jutaan. "Daripada untuk hapus tato, lebih baik untuk beli beras makan sekeluarga,"celetuk nya dengan logat Betawi khas.

Rahmat dan Tessa hanya contoh bagian kecil dari mereka yang ingin menghapus tato, melupakan masa lalu dan berhijrah tetapi terkendala biaya. Masih banyak lagi dari mereka yang belum merasakan manfaat program tersebut.

Pada Rabu 16 Agustus 2017 bertempat di Mushola Al Ikhwan ITC Fatmawati, Jakarta Selatan,  program hapus tato keliling dilakukan, setelah sebelumnya dilakukan di Bandung. Di ITC ini banyak dijumpai jamaah yang rajin shalat berjamaah namun sebagian besar mereka tubuhnya banyak terdapat tato. Ternyata mereka semua orang-orang yang telah berhijrah dari kehidupan sebelumnya.

Dengan adanya program hapus tato gratis ini mereka sangat antusias. Adapun peserta yang terdiri dari laki-laki dan perempuan ini berjumlah 35 orang..

Ketua Komunitas Gerak Bareng Ahmad Zaki mengatakan program ini akan terus bergulir lantaran mereka yang mau ikut sangat banyak.

Awal mula muncul ide MOBIL HIJRAH ini ketika ada pertemuan yang dilakukan oleh Ahmad Zaki selaku ketua komunitas Gerak Bareng dan Imron Faizin selaku direktur Islamic Medical Service ( IMS ).

“Selama dua bulan terakhir ini saya berfikir dan berusaha mencari solusi bagaimana memanfaatkan mobil amanah ini. Mobil ini merupakan pemberian Bank Muamalat kepada DPP Hidayatullah. Kemudian oleh DPP Hidayatullah diamanahkan kepada IMS selaku lembaga kesehatan milik hidayatullah,” Imron Faizin menjelaskan.

“Kami sangat mendukung program yang telah dilakukan oleh kawan-kawan di Komunitas Gerak Bareng. Mereka telah lebih dulu menjalankan program ini. Dengan adanya mobil hijrah ini semoga bisa memberikan manfaat lebih kepada saudara-saudara seiman yang telah mantab berhijrah,” kata Imron.

Oleh karena itu, Imron menambahkan, program ini harus bertahan dan tetap berjalan. “Kami membuka donasi  untuk membeli beberapa alat dan  biaya operasional program karena mereka yang mau bertaubat dan minat dengan program ini sangat banyak," tuturnya.

Ia mengungkapkan, sejak digulirkannya program ini, penerima manfaatnya berjumlah berkisar 200-an peserta. Mereka terdiri dari pria dan wanita. Peserta dengan berbagai macam latar belakang sudah mendaftarkan diri untuk ikut program ini.

“Mobil Hijrah insyaAllah akan berkeliling memberikan layanan hapus tato gratis. Untuk pertengahan Agustus sampai awal September mendatang program ini akan menyambangi sejumlah kota, seperti Banyumas, Solo, Yogyakarta dan Surabaya. Ayo dukung mereka yang telah berhijrah,” papar Imron Fauzi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement