Senin 31 Jul 2017 17:15 WIB

Ini Inovasi Baru Olahan Daging Kurban RZ

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
CEO Rumah Zakat Nur Efendi (kanan) bersama Relawan Inspirasi Rumah Zakat di Kulonprogo DIY Murgiyati memperlihatkan kemasan “Superqurban” pada rangkaian acara konferensi pers bertajuk Qurban untuk Memberdayakan Masyarakat di 1081 Desa Indonesia di Jakarta, Senin (31/7).
Foto: Republika/Darmawan
CEO Rumah Zakat Nur Efendi (kanan) bersama Relawan Inspirasi Rumah Zakat di Kulonprogo DIY Murgiyati memperlihatkan kemasan “Superqurban” pada rangkaian acara konferensi pers bertajuk Qurban untuk Memberdayakan Masyarakat di 1081 Desa Indonesia di Jakarta, Senin (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tahun ini Rumah Zakat (RZ) meluncurkan inovasi berupa varian olahan daging kurban menjadi rendang dalam kemasan kaleng yang disebut Superqurban Rendang. Sebelumnya Rumah Zakat sudah mengolah daging kurban menjadi Superqurban Kornet, tahun ini akan diolah menjadi Superqurban Rendang karena rendang banyak disukai masyarakat.

"Survei publik secara global yang dirilis oleh CNN Travel, menjadi salah satu indikasi bahwa cita rasa rendang diminati oleh banyak lapisan masyarakat, termasuk masyarakat penerima manfaat yang dibantu oleh Rumah Zakat," kata CEO Rumah Zakat, Nur Efendi kepada Republika.co.id di Jakarta, Senin (31/7).
 
Ia menyampaikan, Rumah Zakat berharap Superqurban Rendang bisa menambah manfaat kurban masyarakat Indonesia. Sejak Oktober 2016 - Juli 2017, Rumah Zakat telah mendistribusikan 217.057 kaleng Superqurban Kornet ke berbagai wilayah di Indonesia dan mancanegara.
 
Dengan dukungan donatur, mitra dan masyarakat Indonesia, Efendi mengatakan, Rumah Zakat yakin Superqurban varian kornet dan rendang akan bisa membantu mereka yang membutuhkan. Ia menambahkan, Superqurban merupakan optimalisasi daging kurban yang diolah menjadi kornet dan rendang. Supaya manfaat daging kurban bisa lebih luas.
 
"Superqurban didistribusikan di antaranya sebagai salah satu bahan pangan yang bisa dikonsumsi langsung oleh masyarakat yang terdampak bencana," ujarnya.
 
Mengenai proses program Superqurban, ia menerangkan, pertama-tama Rumah Zakat melakukan pemberdayaan terhadap para peternak di daerah-daerah. Rumah Zakat mengelolanya dan mengintegrasikan para peternak di satu titik. Sehingga di titik tersebut bisa dilakukan pengecekan kesehatan hewan kurban.
 
Pada saat Idul Adha hewan ternak tersebut disembelih untuk dikurbankan. Tentu hewan-hewan kurban yang disembelih harus sesuai dengan syariat Islam. Setelah itu daging hewan kurban diolah menjadi Superqurban. "Pengolahan ini, dari mulai pemotongan sampai pengolahan, maksimal satu bulan, kemudian didistribusikan ke seluruh Indonesia," jelasnya.
 
Rumah Zakat telah bekerjasama dengan sebuah perusahaan untuk mengolah daging kurban menjadi Superqurban Kornet dan Rendang. Biasanya semua daging kurban yang diolah menjadi Superqurban selesai diolah dalam waktu satu bulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement