REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pembangunan Menara Masjid Agung Wahidin Soedirohusodo Sleman secara resmi dimulai yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Sleman Sri Purnomo. Dalam kesempatan itu, turut dikukuhkan pula Kriswanto sebagai Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sleman.
Sri Purnomo mengatakan, pembangunan menara masjid diharapan semakin meningkatkan kemakmuran Masjid Agung Sleman. Keberadaan menara setinggi 68 meter itu diharap dapat jadi pemandu yang menunjukkan keberadaan Masjid Agung Wahidin Soedirohusodo Sleman.
Selain itu, menara diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata, mengingat menara nantinya dapat dinaiki dengan menggunakan lift sampai ketinggian 50 meter. Sehingga, dari ketinggian itu, para pengunjung dapat melihat indahnya pemandangan Sleman, dan tentu berdampak kepada meningkatnya jumlah jamaah.
Lebih lanjut, menara masjid akan pula difungsikan memfasilitasi kantor-kantor lembaga keagamaan seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Masjid, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Forum Silaturahmi Pondok Pesantren dan lain-lain. Sri berharap, kehadirannya dapat mempererat ukhuwah Ilsamiyah.
"Yang jelas, masjid memiliki fungsi sebagai pusat ibadah, pusat pembinaan umat dan pusat persatuan umat, dan sebagai pusat ibadah masjid merupakan tempat umat Islam menjalankan berbagai ibadah yang diperintahkan Allah dan dicontohkan Rasul," kata Sri, Senin (31/7).
Sebagai pusat pembinaan umat, masjid hendaknya dapat membuat kegiatan-kegiatan yang memberi manfaat bagi masyarakat atau jamaahnya. Sebagai pusat persatuan umat, masjid tentu menjadi tempat bertemunya jamaah yang akan melaksanakan ibadah, sehingga akan terjadi interaksi dan silaturahmi antar umat Islam.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
Advertisement
