Jumat 28 Jul 2017 21:21 WIB

Muhammadiyah: Indonesia Sudah Islami

Masyakat Muslim Indonesia (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Masyakat Muslim Indonesia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dari segi kebinekaan sudah Islami. Wakil Ketua Majelis Tarjih PP Muhammadiyah Hamim Ilyas mengatakan, warga negara mendapat hak yang sama dan tidak ada diskriminasi. "Artinya, Indonesia dan kebinekaan dalam konsep Islam itu sudah tidak perlu diperdebatkan lagi," kata dia di Jakarta, Jumat (28/7).

Menurut dia kebinekaan bagi Islam bukan sesuatu yang asing. Karena faktanya dalam ayat-ayat Alquran telah gamblang disebutkan tentang manusia dan perbedaan. Ia menjelaskan bahwa Islam kaffah adalah integrasi sosial yang seluruh masyarakat merasa menjadi bagian masyarakat tanpa ada diskriminasi dan integrasi politik. Seluruh warga merasa menjadi bagian negara, tanpa terjadi diskriminasi.

"Jadi, jelas kebinekaan tidak perlu didebatkan karena kebinekaan itu Islam itu sendiri. Artinya seperti yang ada selama ini di Indonesia yang berbeda-beda itu telah diakui sebagai warga negara penuh yang sebagai al ballad al amin, sehingga hak-haknya harus dilindungi," jelas dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga ini.

Terkait dengan konsep khilafah, menurut dia khilafah dalam Alquran memiliki dua pengertian. Pertama, khilafah dalam pengertian kedudukan manusia di bumi sebagai wakil Tuhan yang wajib menyelenggarakan kehidupan di bumi.

Kedua, khilafah dalam pengertian kepemimpinan politik yang ideal. Itu terdapat dalam sosok Nabi Daud yang sekaligus berkedudukan sebagai raja. Nabi Daud menggunakan kekuasaan untuk menyejahterakan rakyatnya. "Jadi, kekuasaan tidak untuk kekuasaan itu sendiri, tapi untuk mengabdi pada Tuhan, menjadikan kekuasaan sebagai alat untuk menciptakan kesejahteraan," kata dia.

Di Indonesia, Hamim mengatakan, presiden bisa jadi khalifah dalam pengertian menggunakan kekuasaan untuk mewujudkan kesejahteraaan rakyat Indonesia. "Kalau dia kuasa tapi tidak untuk mewujudkan kesejahteraan, itu bukan khalifah. Intinya, khilafah itu nilai, bukan sistem," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement