Rabu 26 Jul 2017 21:25 WIB

MUI Istiqomah Jadi Pelindung Umat dan Negara

Rep: Muhyiddin/ Red: Indira Rezkisari
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Tasyakur Milad ke-42 dan Anugerah Syiar Ramadhan 2017 di Balai Sarbini, Jakarta Pusat, Rabu (26/7) malam.
Foto: Republika/Muhyiddin
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Tasyakur Milad ke-42 dan Anugerah Syiar Ramadhan 2017 di Balai Sarbini, Jakarta Pusat, Rabu (26/7) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki usianya yang ke-42, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Tasyakur Milad dan Anugerah Syiar Ramadhan 2017 di Balai Sarbini, Jakarta Pusat, Rabu (26/7) malam. Dalam acara tersebut, MUI berkomitmen untuk tetap istiqomah menjadi pelindung umat dan juga penjaga negara.

Dalam acara tersebut hadir Menkopolhukam Wiranto, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Tito Karnavian, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin, dan duta besar dari negara-negara sahabat.

Acara tersebut diawali dengan tarian nusantara oleh siswa SD Al Azhar. Kemudian, dilanjutkan dengan tayangan video Presiden Joko Widodo yang mengucapkan selamat atas hari ulang tahun MUI ke-42.

Dalam sambutannya, Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf Amin mengatakan bahwa telah banyak hal yang dilakukan MUI dalam berkhidmat kepada umat dan kepada bangsa. Karena itu, MUI tetap akan istiqomah dalam menjalankan perannya.

"MUI berusaha tetap istiqomah dalam mengemban peran sebagai pelindung dan penjaga ummat dan sekaligus juga sebagai pengawal dan penjaga negara, baik dari perilaku atau karakter yang terpuji, ataupun pemahaman-pemahaman yang menyimpang, baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Kiai Ma'ruf dalam sambutannya.

Menurut dia, agama dan kekuasaan atau ulama dan umara merupakan satu kesatuan dan kunci utama untuk mrmbangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu, kata Kiai Ma'ruf, umat Islam wajib memelihara Pancasila sebagai dasar negara. "Umat Islam wajib memelihara Pancasila sebagai dasar neara dan keutuhan NKRI, serta harus menjaga dari bentuk rongrongan oleh siapapun dengan alasan apapun dan dengan ideologi apapun," ucap Kiai Ma'ruf.

Kiai Ma'ruf mengatakan, hubungan antar umat beragama di Indonesia telah terjalin di bawah sebuah janji untuk selalu hidup berdampingan secara damai dan saling berbagi. Apalagi, menurut dia, semua agama mengajarkan untuk saling menyayangi terhadap siapapun.

"Karena diperintahkan oleh aagama untuk menyayangi siapapun orang yang di bumi dan juga saling membantu dan saling menolong," kata Kiai Ma'ruf.

Selain itu, Kiai Ma'ruf juga menyampaikan bahwa MUI juga akan tetap konsisten untuk membangun ekonomi umat, sehingga MUI dapat mengurangi kesenjangan ekonomi di Indonesia. "Umat menunggu atas tindakan nyata dari kongres ekonomi umat yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu, karena ini afalah merupakan usaha bersama untuk mengurangi kesenjangan dan mencapai kesejahteraan bersama," jelas Kiai Ma'ruf.

Di tengah-tengah acara, para hadirin juga sempat dihibur dengan lagu shalawatan oleh Fadli "Padi". Kemudian, MUI meluncurkan buku berjudul "Biografi Ketua Umum MUI dari Masa ke Masa". Ketua Tim Penyusunan buku tersebut, Zainut Tauhid mengatakan bahwa buku tersebut merupakan buku yang tulis oleh para mantan Ketua MUI, seperti, Buya Hamka, KH Sahal Mahfudz, Ali Yafie, Prof Din Syamsuddin, dan juga Prof Ma'ruf Amin.

Buku tersebut diluncur secara simbolis oleh Ketua Kiai Ma'ruf kepada beberapa tokoh besar yang hadir dalam acara tersebut. Zainut pun berterima kepada tim penulisan buku tersebut. "Terima kasih kepada tim penuli dan tim pendukung. Dan mohon maaf jika dalam kepenulisan ada kesalahan," ucap Zainut.

Selain itu, atas kerjasama yang telah dilakukan MUI dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dalam acara tersebut juga digelar acara penyerahan anugerah Syiar Ramadhan tahun 2017. Ketua KPI, Yuliandre Darwis mengucapkan selamat milad terhadap MUI. Menurut dia, penyerahan anugerah Syiar Ramadhan tersebut telah dilakukan rutin tiap tahun antara KPI dan MUI.

"KPI menyambut ini karena setiap tahun bersama Mui melakukan pengawasan terhadap program selama Ramadhan, yang dapat meningkatkan spiritualitas, tidak hanya di dalam Ramadhan tapi juga di bulan-bulan lainnya," kata Darwis dalam sambutannya.

Penyerahan anugerah Syiar Ramadhan tersebut terbagi dalam tujuh kategori yang diantaranya adalah program ceramah televisi terbaik yang pemenangnya adalah Program Tausyiah Bersama Aa Gym yang ditayangkan oleh Trans TV. Penghargaan pun diberikan oleh Din Syamsuddin kepada Aa Gym. Saat mendapatkan perhargaan, para hadirin pun banyak yang bertepuk tangan.

"Mudah-mudahan ini bisa membuat saya lebih berkorban, belajar, dan lebih malu lagi, terima kasih," kata Aa Gym.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement