REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf meminta masjid-masjid di Jatim mempunyai standarisasi fasilitas atau bersertifikat. Standar tersebut mulai dari pengeras suara, kebersihan, toilet, tempat wudhu, aliran air, sajadah, penataan taman di halaman, serta fasilitas untuk difabel/ masyarakat berkebutuhan khusus.
Hal itu disampaikan Wagub Jatim di depan pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) kabupaten/ kota se Jatim, pada penutupan Rakerwili dan Halal Bihalal PW - DMI, di Sidoarjo, Ahad (23/7) sore.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, menilai standarisasi penting karena akhir-akhir ini orang yang shalat di masjid cenderung meningkat, tidak hanya golongan tua tapi juga anak muda. Semangat keberagaman muncul di tengah masyarakat. "Ada semacam tren semangat anak muda beribadah ke masjid. Hal ini luar biasa, fenomena ini harus ditangkap dan difasilitasi dengan baik," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id.
Oleh karena itu, ia meminta agar pengelolaan masjid lebih dikembangkan lagi. Masjid, katanya, harus dijadikan sebagai pusat peradaban. Ia juga meminta agar program-program DMI mendorong supaya pelayanan masjid terhadap jamaah terus ditingkatkan, karena tugasnya memfasilitasi orang-orang yang mau beribadah ke masjid.
Menurutnya, salah satu tujuan DMI Jatim didirikan untuk melakukan koordinasi, sinkronisasi, saling belajar, saling berbagi, dan saling tolong menolong, supaya pelayanan masjid semakin prima. Pelayanan prima tidak hanya diberikan oleh pemerintah dan perusahaan, melainkan juga masjid harus memberikan pelayanan prima.
"Kalau perlu, untuk mendorong dan memotivasi pengelolaan masjid supaya berjalan dengan baik, tahun 2018 diadakan lomba tata kelola masjid yang diikuti kabupaten/ kota se-Jatim, pemenangnya atau pengurus masjid akan diberangkatkan umroh," ujarnya.
Gus Ipul menambahkan, upaya pengembangan masjid bisa dilakukan melalui mendirikan koperasi dan pelayanan kesehatan. Selain itu, untuk memakmurkan masjid perlu didirikan TPQ, majelis taklim, majelis dzikir. "Sekarang yang sedang tren dikembangkan minimarket sesuai dengan kondisi masing-masing," imbuhnya.
Wagub juga meminta masjid-masjid ikut mengampanyekan bahaya penyalahgunaan narkoba, terutama sebelum khotbah salat Jumat. "Selain itu pengurus DMI juga perlu mewaspadai radikalisme pandangan-pandangan yang membahayakan keamanan negara, serta kekerasan seksual terhadap anak yag terus meningkat," pungkasnya.