Rabu 12 Jul 2017 13:58 WIB

MUI: Kedatangan Raja Salman Bagus, Tapi tak Ada Realisasi

Rep: Muhyiddin/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud dari Arab Saudi.
Foto: ANTARA
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud dari Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menganggap kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz beberapa waktu lalu belum berdampak apa-apa terhadap investasi di Indonesia. Pasalnya, pemerintah Arab Saudi sendiri saat ini tengah dilanda krisis ekonomi, khususnya setelah terlibat perseteruan dengan Yaman.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Hubungan Luar Negeri, KH Muhyiddin Junaidi mengatakan, pihaknya mengapresiasi kedatangan Raja Salman ke Indonesia beberapa waktu lalu. Namun, kata dia, Raja Salman sampai saat ini hanya membawa janji, tidak ada realisasi.

"Kalau kunjungan Raja Salman ke Indonesia dengan segala hormat kita katakan bagus, tapi dari sisi lain investasi ke Indonesia sampai saat ini tidak ada realisasi, dia hanya sekedar janji-janji," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (12/7).

Menurut dia, Arab Saudi kini sedang dilanda krisis ekonomi, sehingga Pemerintah Arab Saudi pun harus memotong gaji Pegawai Negeri dan juga para imam yang berada di sana.

"Apalagi Raja Raja Salman di Arab Saudi mengalami krisis ekonomi sehingga gaji Pegawai negeri pun dipotong 20 persen di arab saudi, termasuk gaji imam. Inilah yang menimbulkan pro kontra di kalangan Arab Saudi," ucapnya.

Ia menambahkan, Arab Saudi mengalami krisis tersebut lantaran pemerintah Arab menghabiskan anggarannya untuk membeli senjata yang digunakan untuk menyerang Yaman.

"Karena Arab Saudi mengalami divisit anggaran yang cukup besar, mengingat sebagain besar dana itu dipakai untuk membeli senjata dalam serangan ke Yaman, sehingga mereka mengalami masalah likuiditas," kata Muhyiddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement