Rabu 12 Jul 2017 08:13 WIB

Sinergi Kemenag-UICCI Cetak Hafiz Tasamuh, Tawasuth, Tawazun

Direktur Pendidikan Madrasah Kementrian Agama Nuskholis Satiawan (tengah) didampingi Kasubdit Direktorat Pendidikan Diniyah & Pesantren Dirjen Kementrian Agama Ahmad Zayadi (kiri) dan moderator Totok Amin Soefijanto (Ilustrasi)
Foto: Republika/Darmawan
Direktur Pendidikan Madrasah Kementrian Agama Nuskholis Satiawan (tengah) didampingi Kasubdit Direktorat Pendidikan Diniyah & Pesantren Dirjen Kementrian Agama Ahmad Zayadi (kiri) dan moderator Totok Amin Soefijanto (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama bersama United Islamic Cultural Centre of Indonesia (UICCI) dalam tujuh tahun terakhir telah bersinergi dalam pengembangan pendidikan, utamanya di bidang hafalan Alquran.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ahmad Zayadi menyampaikan bahwa tujuan kerja sama ini adalah untuk membentuk para penghafal (hafiz) Alquran yang tidak hanya handal dalam hafalan. Namun, juga mumpuni dalam penguasaan ilmu-ilmu keislaman dengan semangat tasamuh, tawasuth, dan tawazun.

“Tahun ini kita akan mengirim 136 santri ke Turki, dengan rincian 88 santriwan, dan 48 santriwati. Program ini kerja sama Dirjen Pendis dengan UICCI,” kata Zayadi, di Jakarta, Selasa (11/07).

“Harapannya, setelah mereka kembali dari Turki, nanti akan bisa mendarmabaktikan pengetahuan keislamannya dalam konteks negara bangsa Indonesia,” sambungnya.

Diakui Zayadi, bangsa ini mempunyai tantangan ke depan yang luar biasa tentang bagaimana masyarakat mampu beragama dalam konteks Indonesia yang plural, dan bernegara dalam konteks yang religius. “Program kerjasama ini menjadi bagian dari upaya melakukan penguatan terhadap generasi bangsa dalam menghadapi tantangan yang ada,” ujarnya.

Direktur Ponpes Sulaimaniyah Hakan Saidemir mengatakan, yayasan UICCI menggunakan sistem hafiz struktur Utsmani. Selain itu, proses belajarnya membawakan budaya pesantren dengan konsep baru, yang senantiasa menjaga kedisiplinan, ketertiban, dan lain-lain.

“Kami akan menjaga ini, kami berdiri berdasarkan ras Turki dan dakwah Islam. Semulia-mulia di antara kalian adalah orang-orang yang lebih bertaqwa kepada Allah, dan kami akan terus berjuang di jalan Allah,” kata Hakan Saidemir.

Hakan Saidemir berharap, siswa-siswa Indonesia yang akan berangkat ke Turki terus dapat menjaga tradisi ke Indonesiaan yang dikenal santun, sopan, ramah dan penuh kasih sayang. “Berangkatlah ke Turki dengan rasa cinta, agar menjadi duta bangsa Indonesia yang baik,” pesannya.

“Orang Indonesia sangat rajin, terbuka, toleran dan mempunyai niail-nilai Islam yang rahmatan lil alamin,” tambahnya.

Saidemir juga berharap, para santri bisa segera dapat belajar Bahasa Turki untuk mempermudah mereka dalam mempelari agama Islam di Turki. “Terima kasih kepada Kementerian Agama yang telah memberikan kesempatan kepada Ponpes Sulaimaniyah. Kerjasama ini kiranya dapat dilanjutkan, ke depan tidak hanya ratusan orang yang dikirimkan ke Turki tiap tahun, akan tetapi bisa ditingkatkan,” ucapnya.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement