REPUBLIKA.CO.ID, JAKKARTA -- "Kadang kita cuma tahu dosa itu akibat kesalahan diri sendiri, tapi ketahuilah bahwa ada dosa yang akan terus dicatat oleh malaikat atas dosa kita sebagai umat Islam padahal kita diam, itulah dosa investasi,” ada dosa karena kesalahan pada orang lain dan dosa karena kesalahan orang lain. Dosa itu yang sering terlupakan oleh kaum Muslim pada masa sekarang.
"Ingat, ketika terjadi kasus pembunuhan, kasus perzinaan, kasus pencurian, kasus pemurtadan, kasus pembantaian umat Islam, siapa yang berdosa? Seluruh umat Islam berdosa. Lantas berapa banyak ‘Dosa Investasi’ yang sudah kita dapat selama kita tidak diatur dalam hukum Islam?”.
Dosa investasi merupakan dosa kifayah, karena kelalaian kaum Muslim atas fardhu kifayah yang sudah ditetapkan hukumnya. Fardhu kifayah tidak akan bisa digugurkan kecuali melaksanakan fardhu tersebut secara sempurna. Adapun dosa kifayah bisa digugurkan dengan melaksanakan fardhu kifayah tersebut meskipun belum sempurna, sampai pada batas “terpaksa” atau tingkat yang maksimal.
Kalau dosa ada yang terus mengalir, begitupun dengan pahala. Pahala itulah yang disebut ‘Pahala Investasi’ atau pahala jariyah.
"Orang pintar itu siapa yang bisa memanfaatkan hidup yang singkat ini untuk beramal sebanyak-banyaknya. Dan sungguh rugi orang-orang bodoh yang membuang-buang waktu hidupnya yang hanya sekali, sebentar, dan tidak terulang lagi ini".
Kutipan dari Buku "Dosa Investasi" karangan Dwi Condro Triono, Ph.D/Sumber: Salingsapa.com