REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandung, optimistis perolehan zakat fitrah di Kota Bandung tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Ketua Baznas Kota Bandung, Maman Abdurahman, pihaknya optimis karena melihat penerimaan zakat mal di Kota Bandung pun meningkat enam kali lipat.
"Zakat yang dari PNS kan meningkat cukup besar, awalnya hanya Rp 400 juta sekarang jadi Rp 2,4 miliar sebulan. Mudah-mudahan, zakat fitrah juga meningkat," ujar Maman kepada Republika.co.id, Selasa (20/6).
Menurut Maman, meningkatnya jumlah zakat yang diterima, membuat Pemkot Bandung bisa memberikan THR untuk 11.500 orang petugas kebersihan, petugas gorong-gorong, tenaga honorer dan lainnya. Setiap orang, mendapatkan THR sebesa 250 ribu.
Selain itu, kata dia, khusus untuk masyarakat miskin, setiap bulan dari dana zakat tersebut secara rutin dialokasikam untuk beasiswa sekolah, bantuan pangan dan berbagai kebutuhan lainnya. "Yang disalurkan, sesuai dengan kebutuhan mustahik. Kira-kira, dana yang rutin disalurkan sekitar Rp 150 juta-an," katanya.
Khusus untuk zakat fitrah, kata dia, potensi di Kota Bandung cukup besar. Karena, jumlah penduduknya cukup besar mencapai 2,3 juta jiwa. Besaran zakat fitrah yang harus dibayarkan masyarakat, untuk harga beras pertengahan sebesar Rp 28 ribu.
"Kalau Rp 28 ribu dikalikan dengan jutaan penduduk Bandung kan potensi zakat fitrahnya bisa sampai puluhan miliar," katanya.
Namun, kata dia, Baznas Kota Bandung hanya menerima laporan dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) tingkat kecamatan saja berapa ton beras yang diterima dan berapa nilai uangnya. "Kami masih menunggu laporan kan penerimaan zakat fitrah masih terus," katanya.
Maman menilai, dengan tingginya potensi zakat mal dan zakat fitrah di Kota Bandung setelah ada gerakan
ayo bayar zakat ini, maka pendapatan zakat akan terus meningkat. Jadi seharusnya tak ada masyarakat miskin yang tak di bantu. "Kami pun terus bekerja sama dengan pihak lain agar dana zakat bisa terus produktif," katanya.