Selasa 13 Jun 2017 04:21 WIB

Ada Masjid Indonesia di Papua Nugini

Masjid Port Moresby Central Muslim di Papua Nugini (PNG).
Foto: blogspot.com
Masjid Port Moresby Central Muslim di Papua Nugini (PNG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atas permohonan dari umat Islam di Papua Nugini, pemerintah setempat pada 1992 menghibahkan sebidang tanah seluas 3.500 meter persegi yang berlokasi di luar kantor kompleks KBRI. Di atas tanah itulah rencananya masjid pertama dibangun. Tetapi, keinginan untuk membangun masjid tidak dapat dilaksanakan secepatnya lantaran dana yang sangat tidak mencukupi.

Melihat kondisi itu maka pada 1996 Duta Besar RI untuk Papua Nugini mengajukan permohonan bantuan ke Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila (YAMP) untuk membangunkan masjid di atas tanah yang telah disediakan tersebut. Pada tahun itu juga, YAMP mengabulkan permohonan tersebut dengan mentransfer dana senilai 100 ribu dolar AS ke KBRI Port Moresby yang selanjutnya diserahkan kepada pengurus Port Moresby Islamic Centre.

Pada 1999, Duta Besar RI di Port Moresby melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan masjid dan baru pada 2001 masjid tersebut selesai dikerjakan. Masjid yang diberi nama Port Moresby Central Muslim tersebut memiliki luas bangunan 1.000 meter persegi dengan kapasitas 1.000 orang jamaah. Karena dibangun atas dana dari umat Islam di Indonesia melalui YAMP, tak berlebihan kiranya jika masjid itu disebut “Masjid Indonesia”.

 

Selain untuk shalat, masjid itu juga digunakan untuk menggelar kegiatan keislaman, seperti pengajian serta pesantren kilat yang diselenggarakan dua kali dalam satu tahun. Sejak berdirinya masjid di Port Moresby itu, tak kurang 200 warga asli Papua Nugini telah menyatakan diri menjadi Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement