Selasa 09 Oct 2018 16:44 WIB

Populasi Muslim di Papua Nugini Meningkat

Ada sejumlah faktor yang mendorong perkembangan tersebut.

Rep: mgrol113/ Red: Agung Sasongko
Papua Nugini
Foto: touristmaker.com
Papua Nugini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Populasi Muslim di Papua Nugini alami perkembangan pesat. Ada sejumlah faktor yang mendorong perkembangan tersebut.

"Transisi dari kehidupan tradisional ke modernitas memicu berbagai krisis sosial dan pribadi, memimpin orang untuk mencari agama baru," ungkap Peneliti dari Melbourne University, Dr. Scott Flower seperti dilansir The Australian, Selasa (9/10)

Diungkap Scott dalam makalahnya yang diterbitkan Nova Religio, Islam diterima masyarakat Papua Nugini karena memiliki kesamaan dengan adat istiadat. "Selain itu, faktor globalisasi, pendakwah, dan media turut berkontribusi," kata dia yang telah mewawancarai 73 mualaf.

The Islamic Society of PNG, asosiasi Muslim pertama di Papua Nugini yang didirikan pada 1981 juga mencatat 4 warganya telah mengucapkan syahadat sebagai tanda bahwa mereka telah memeluk Islam pada 1986 lalu.

Pastor Katolik Franco Zocca, yang berbasis di pusat penelitian Melanesian Institute di Goroka, mengatakan bahwa para pemimpin Islam menjelaskan kepadanya kepercayaan dan praktik Islam lebih kompatibel daripada agama Kristen dengan nilai-nilai tradisional Melanesia, khususnya seperti yang dirasakan oleh beberapa orang Highlander.

"Mereka mengutip penerimaan Islam terhadap poligami, pemisahan pria dan wanita, menghindari wanita yang sedang menstruasi, supremasi pria, tidak berjalan di belakang wanita, dan pria mengenakan janggut dan kumis," katanya.

Saat ini, dilansir Wikipedia, jumlah Muslim di Papua Nugini telah mencapai angka 5000 pemeluk.

https://www.theaustralian.com.au › news › world

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement