REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Dialog Peradaban dan Antar Keyakinan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Nasaruddin Umar menganggap, Indonesia sebagai negara paling aman dan nyaman untuk melaksanakan kegiatan ibadah umat Islam, terutama di bulan Ramadhan. Itu jika dibandingkan negara berpenduduk beragama Islam mayoritas lainnya.
"Di negara lain mana ada perempuan yang berani pergi shalat terawih. Di sini ada yang datang jauh-jauh, bahkan tanpa muhrimnya,” kata Nasaruddin dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (7/6).
Maka dari itu, lanjut Nasaruddin, Indonesia harus mempertahankan nilai keindonesiaanya hingga kapanpun. Sebab, menurutnya, Islam akan selalu di cap agama teroris dan kekerasan oleh masyarakat internasional bila tidak ada Indonesia. "Kalau Anda sudah memiliki negara yang bagus dan ideal, jangan di acak-acak lagi," ucap Nasaruddin.
Nasaruddin menambahkan, Indonesia yang besar penduduk Muslim-nya ternyata dapat pararel dengan moderenisasi. Termasuk soal perekonomiannya yang tumbuh fantastis di antara negara-negara Islam lainnya. "Jadi kita tidak harus menyerupai diri menjadi orang Arab agar the best Muslim. Tetaplah menjadi orang Jawa, Bugis, Sumatra dan seterusnya. Tetapi pada waktu yang bersamaan bisa menjadi the best Muslim," tambah Nasaruddin.