REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Rumah Zakat (RZ), Nur Efendi, optimistis penghimpunan zakat dengan cara online atau digital akan lebih besar dibandingkan penghimpunan zakat secara konvensional. Saat ini saja, menurut dia, penghimpunan zakat melalui sistem online Rumah Zakat mencapai sekitar 80 persen dalam setiap tahunnya.
"Sekarang terus bergerak dan tumbuh. Bahkan bisa mendekati angka 90 persen melalui digital," ujar Efendi saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (7/6).
Efendi mengatakan bahwa dirinya optimis lantaran zakat digital menarik dan membuat masyarakat lebih mudah dalam menunaikan zakat. Menurut dia, saat ini masyarakat bisa berinteraksi langsung dengan Rumah Zakat melalui online, walaupun saat mau tidur ataupun di dalam mobil yang terjebak macet.
Menurut dia, Rumah Zakat sendiri mulai melayani secara online sejak 2009 lalu. Pada Februari 2015 lalu, Rumah Zakat bahkan sudah merilis platform baru yang dapat memudahkan masyarakat untuk berzakat melalui link www.sharinghappiness.org.
"Jadi masyarakat, donatur bisa meihat langsung di situ programnya, apa mau zakat atau infak atau sedekah atau mau wakaf. Dan langsung saat itu juga mendapatkan pemberitahuan bahwa donatur langsung memberikan donasi," ujarnya.
Efendi menambahkan, Rumah Zakat memberikan layanan digital tersebut lantaran melihat bahwa masyarakat saat ini lebih suka bertransaksi lewat online, khususnya masyarakat kelas menengah ke atas.
"Itu yang kemudian kita lihat perilaku donatur yang juga kami lihat sebagai kemudahan untuk menunaikan zakat, infaq, sedekah," kata Efendi.