REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penghimpunan zakat di Bulan Ramdhan meningkat tajam. Direktur Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Arifin Purwakananta mengatakan jika penghimpunan zakat infaq sedekah (ZIS) di bulan biasa dibandingkan dengan dengan penghimpunan zakat di Bulan Ramadhan, maka di Bulan Ramadhan meningkat hingga lima kali lipat.
"Memang zakat di Bulan Ramadhan ini meningkat 100 persen dari rata-rata penghimpunan zakat di bulan biasa. Lima kali lipatnya," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (6/6).
Jika dibandingkan dengan Bulan Ramadhan tahun lalu, penghimpunan zakat pada Ramadhan tahun ini meningkat sekitar 80 persen. Hal ini terpantau di pusat-pusat perkotaan. "Jadi kami di minggu awal ini biasanya kami baru dapatkan 10 persen, sekarang sudah mencapai 15, 16, 17, sampai 18 persen. Jadi naiknya di atas 80 persen dari tahun lalu," ucapnya.
Ia menuturkan, peningkatan di Bulan Ramadhan tersebut terjadi lantaran Baznas sudah mendapat kepercayaan dari masyarakat. Selain itu, karena umat Islam memang yang memanfaatkan bulan suci ini sebagai bulan ibadah. "Dan juga para dai dan ustaz juga mengajak kita semua untuk peduli dan memang Ramadhan dianggap sebagai bulan yang tepat untuk ZIS. Walaupun sebenarnya ZIS bisa dilakukan juga di luar Bulan Ramadhan," kata Arifin.
Ia menjelaskan, Baznas selalu mencatat dan melayani penyaluran zakat dengan baik, sehingga Baznas bisa membuat ukuran bahwa penghimpunan zakat di Bulan Ramadhan ini meningkat lima kali lipat dibandingkan bulan biasa.
Apalagi, tambah dia, saat ini kelas menengah umat Islam juga sudah meningkat tajam, khususnya di kota-kota besar. Peningkatan tersebut seiring dengan bonus demografi dan perbaikan ekonomi di kalangan umat Islam.
"Mungkin anda bisa lihat bahwa produk Muslim seperti baju muslim, makanan halal, industri wisata halal. Itu juga sama meningkatnya dengan zakat. Jadi baznas ini mendorong bulan ini sebagai Bulan Kebangkitan zakat," kata dia.