REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) membuka penyaluran zakat fitrah mulai pertengahan Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri untuk warga yang tidak memiliki waktu untuk membayar langsung ke lembaga zakat resmi.
"Zakat fitrah itu kan murah cuma Rp 35.000, kalau diberaskan 2,5 kg, tetapi orang sering terlupa, jadi kami dari tahun lalu mencoba memberikan kemudahan orang berzakat fitrah di tengah Ramadhan sampai akhir Ramadhan," tutur Direktur Koordinasi Penghimpunan, Komunikasi dan Informasi Nasional Baznas Arifin Purwakananta di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, pada 2016 masyarakat menunjukkan animo yang luar biasa dengan layanan penyaluran zakat fitrah tersebut. Pembayaran zakat fitrah melalui Baznas dapat dilakukan melalui pembayaran digital serta e-commerce yang bekerja sama dengan Baznas untuk mempermudah masyarakat.
Arifin pun memastikan zakat fitrah yang diterima disalurkan ke daerah-daerah sebelum Idul Fitri sehingga tidak mengurangi pengumpulan zakat daerah. "Kami membuat penyebaran yang cepat kepada mustahik di desa dan daerah untuk pembagian di daerah-daerah," kata dia.
Agar tidak mengurangi pengumpulan zakat daerah, pihaknya juga menyerahkan zakat yang diterima di konter di pusat perbelanjaan kembali ke daerah itu. "Digital pun bisa dilacak asal donatur, kalau dari Jakarta uang diberikan ke Jakarta, jadi tidak mengurangi justru menambah. Bisa resmi lembaga dibantu Baznas pusat," ucap Arifin.
Ada pun secara menyeluruh, target penerimaan zakat Baznas pada 2017 sebesar Rp6 triliun. Jumlah target tersebut naik dibandingkan target penerimaan zakat pada 2016 sebesar Rp5 triliun.
Sedangkan, penyaluran dana zakat tersebut ditargetkan kepada 280 ribu orang yang masuk di bawah garis kemiskinan di seluruh Indonesia.