Senin 22 May 2017 15:19 WIB

MUI Tanggapi Pidato Trump di KTT

Rep: Fuji EP/ Red: Ilham
Ketua Bidang Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhyiddin Junaidi
Foto: ROL/Wisnu Aji Prasetiyo
Ketua Bidang Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhyiddin Junaidi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Luar Negeri, KH Muhyidin Junaidi menanggapi pidato Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Islam Arab American.

Saat berpidato, Trump mengingatkan para pemimpin negara Muslim agar tidak mendukung segala bentuk kegiatan yang terkait dengan terorisme. Sebelumnya, Trump juga sering mengatakan terorisme identik dengan Islam saja. Padahal, Presiden AS sebelumnya, Barack Obama mengatakan, terorisme bukan hanya masalah Islam saja.

"Islam sejak awal anti segala bentuk kekerasan dengan dalih apapun," kata KH Muhyidin kepada Republika.co.id, Senin (22/5).

Ia menegaskan, terorisme sangat bertentangan dengan ajaran yang sangat mendasar dalam Islam. Selama kejayaan Islam sepanjang berabad-abad, tidak pernah muncul terorisme. Sebab, Islam menegakkan keadilan di dalam kepemimpinannya.

KH Muhyidin juga menegaskan, para penguasa Muslim adalah role model dari peradaban yang menjunjung tinggi toleransi, perdamaian, mutual coexistence, kerja sama, dan penghormatan terhadap segala praktik keagamaan.

"ISIS jelas produk USA dan Israel dengan bantuan para mantan tentara Saddam Hussain," ujarnya.

Ia mengungkapkan, sejak awal Trump sudah menunjukan sebagai orang yang anti-Islam. Hal ini ditunjukkannya pada saat masa kampanye jelang pemilihan presiden AS. Perkataan Trump juga syarat dengan Islamophobia. Tapi, karena akan mendapatkan proyek besar dari Raja Salman, Trump prioritaskan kunjungannya ke Arab Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement