Sabtu 13 May 2017 21:00 WIB

Nama Mozambik Berasal dari Saudagar Arab

Rep: Heri Ruslan/ Red: Agung Sasongko
Bocah Muslim Mozambik
Foto: .
Bocah Muslim Mozambik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republik Mozambik. Negeri yang berada di benua Afrika bagian selatan itu memang terdengar kurang akrab di telinga. Namun, di negara yang berbatasan dengan Afrika Selatan, Swaziland, Tanzania, Malawi, Zambia, dan Zimbabwe itu, agama Islam berkembang dengan begitu pesat.

Nama Mozambik berasal dari nama seorang saudagar Arab yang pertama kali singgah di negeri itu yang bernama Musa Al Big atau Mossa Al Bique atau Mussa Ben Mbiki. Orang-orang Portugis yang sempat menjajah negeri itu kemudian menyebutnya Mozambik.

Mozambik memiliki luas wilayah 801.537 km² dan menjadikan negara itu sebagai negara terbesar ke-35 di dunia setelah Pakistan. Luas wilayah negara yang terbagi menjadi 11 provinsi itu hampir sama dengan Turki. Ke-11 provinsi itu adalah Cabo, Delgado, Gaza, Inhambane, Manica, Maputo (kota), Maputo, Nampula, Niassa, Sofala, Tete, dan Zambezia.

Di negara berpenduduk 23,4 juta jiwa itu, pengaruh dan ajaran Islam berkembang dengan pesat. Menurut data Religious Freedom Report, pada sensus 2007, penganut animisme masih sangat besar. Agama Islam terus disyiarkan kepada para penganut animisme, sehingga jumlah pemeluk Islam di negeri itu semakin bertambah besar.

Berdasarkan sensus, jumlah umat Islam mencapai 27,8 persen dari total populasi. Namun, menurut para ulama Muslim di Mozambik, jumlah pemeluk Islam di negara itu lebih banyak dari angka yang diperlihatkan oleh sensus. Mayoritas Muslim di negara itu adalah Sunni, meski begitu tercatat pula penganut Syiah Ismaili.

Penganut Islam di Mozambik berasal dari warga asli yang awalnya menganut animisme, imigran dari keturunan Asia Selatan–India dan Pakistan, serta dari Afrika Utara dan imigran Timur Tengah. Komunitas Muslim paling besar terdapat di bagian Utara Mozambik. Sebagian besar penganut Islam di negara itu merupakan jamaah dari beberapa tarekat, terutama Qadiriyah dan Shadhuliyyah.

Di negara itu terdapat dua organisasi Muslim yang eksis, yakni Conselho Islâmico de Moçambique (reformis) dan Islâmico Congresso de Moçambique (pro-Sufi). Selain itu,  ada pula asosiasi Indo-Pakistan dan sejumlah penganut Syiah, khususnya masyarakat Ismaili. Salah satu bukti perkembangan agama Islam di Mozambik ditandai dengan menjamurnya bangunan masjid di seantero negeri itu.

Perlahan namun pasti, masjid-masjid berdiri di hampir setiap kota. Di jantung Kota Maputo ibu kota Mozambik—sudah ada tiga bangunan masjid yang besar. Ketiganya berdiri di pusat kota yang sangat strategis. Di kota-kota kecil pun bangunan masjid telah didapati. Basis umat Islam di negara itu terdapat di Provinsi Niassa dan distrik Angoche.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement