REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemandian (hammam) Sari Guzel terletak dekat sungai di luar kompleks istana hingga sebelah timur Big Khan Mosque. Interiornya dihiasi sebuah plakat berbentuk prasasti yang terdapat di salah satu dindingnya. Plakat tersebut merujuk pada Sahib I Giray sebagai pembangun pemandian tersebut, dan menyebutkan tahun 1532 sebagai waktu konstruksi.
Pemandian ini beratapkan beberapa kubah dengan lubang-lubang kaca yang memungkinkan cahaya dari sinar matahari masuk ke dalam ruang pemandian. Lantainya dibangun lebih tinggi menyerupai dermaga rendah untuk memungkinkan sirkulasi udara panas dari tungku pemanas ruangan. Pemandian yang ditutup sejak 1924 ini dulunya dibuka untuk umum.
Di sudut timur laut Taman Persia, berdiri Menara Falcon. Menara tersebut berbentuk oktagonal berbahan kayu dengan atap berbentuk piramida. Interior luas di dalamnya dilengkapi tangga kayu menuju puncak menara yang digunakan sebagai sarang elang.
Selain The Big Khan Mosque, terdapat sebuah masjid lain yang disebut "The Small Khan Mosque" atau "Kiçik Han Cami" dalam bahasa Tatar Crimea, yang terletak di dalam bangunan utama kompleks. Masjid ini dibuat untuk para anggota keluarga khan dan para pembesar khanate. Konstruksinya dibangun pada abad 16 dan lukisan-lukisan di dalamnya dibuat pada abad 17 dan 18.
Mihrab (tempat imam memimpin shalat) terletak di bagian dinding dalam sebelah utara. Bagian atasnya berhias lukisan tujuh lajur ornamen yang melambangkan tujuh tingkatan surga. Di atas mihrab tersebut terdapat jendela dengan kaca berwarna yang bermotif heksagram hasil bentukan dua buah segitiga yang menghasilkan segitiga-segitiga berukuran lebih kecil di keenam sudutnya, ditambah lingkaran kuning di pusat heksagonal tersebut.
Dalam Islam, lambang ini dikenal sebagai tanda Sulaiman. Motif ini banyak digunakan oleh kaum Tatar Crimea dalam dekorasi jendela-jendela masjid, batu nisan, koin, dan juga perhiasan. Dekorasi lain yang menghiasi bagian dalam masjid adalah lukisan, berupa gambar kapal layar, kuda-kuda, dan para penunggangnya.
Salah satu sudut halaman Hansaray menyimpan sebuah peninggalan Khanate Crimea lainnya, yakni sebuah air mancur dari marmer. Air mancur ini dibuat oleh khan terakhir Crimea, Qaram Giray, sebagai ungkapan kesedihannya atas kematian salah satu istri yang amat disayanginya. Sang Khan sangat berduka dan tak berhenti meratap seusai kematian istrinya, seorang wanita Polandia.
Duka mendalam yang ditunjukkan Qasim itu mampu menghapuskan watak kejam yang melekat pada dirinya, yang sempat menggegerkan semua orang yang mengenalnya. Qasim akhirnya memerintahkan pembangunan air mancur tersebut yang akan terus meratap dan menangis seperti dirinya. Di bagian atas air mancur, terdapat delapan baris kalimat Arab yang ditulis dengan khat (seni kaligrafi Islam) Usmani.