Selasa 02 May 2017 05:16 WIB

Berkat Jasa Budak, Islam Menyebar di Guyana

Rep: Marniati/ Red: Agung Sasongko
Muslim Guyana
Foto: .caribbeanmuslims.com
Muslim Guyana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Seperti kebanyakan negara Amerika Selatan, Islam menyebar ke Guyana melalui perdagangan budak. Muslim Mandingo dan Fulani dibawa dari Afrika Barat untuk bekerja sebagai budak di perkebunan gula Guyana.

Namun, kondisi perbudakan yang ditindas koloni tersebut menyebabkan praktik Islam hilang sampai 1838 ketika 240 ribu orang Asia Selatan dibawa dari India modern, Pakistan, dan Afghanistan.

Setelah kemerdekaan Guyana dari Inggris pada 1966, Guyana membangun hubungan diplomatik dengan negara-negara Arab seperti Mesir, Irak, dan Libya. Negara-negara tersebut membuka kedutaan besar di ibu kota Georgetown.

Beberapa pemuda Muslim pergi ke Arab Saudi, Mesir dan Libya untuk belajar teologi Islam dan bahasa Arab. Pada 1996, Presiden Guyana Cheddi Jagan melakukan kunjungan ke Suriah, Kuwait, Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Lebanon dan menunjuk seorang utusan Timur Tengah.

Pada tahun yang sama, Guyana secara resmi menjadi anggota  tetap dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI). Dan pada 1998, Guyana menjadi negara bagian OKI yang ke-56.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement