Senin 03 Dec 2018 23:19 WIB

Guyana, Pusat Pendidikan Islam di Karibia

Institut Islam Guyana mengajarkan ilmu Alquran, studi Islam, dan bahasa Arab

Muslim Guyana saat melaksanakan Shalat Idul Fitri.
Foto: people.duke.edu
Muslim Guyana saat melaksanakan Shalat Idul Fitri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guyana memang bukan satu-satunya negara di kawasan Karibia yang memiliki penduduk Muslim. Namun, negara yang menjadi inspirasi Sir Arthur Conan Doyle dalam novel terkenalnya The Lost World itu menjadi pusat pendidikan Islam bagi negara-negara di sekitarnya, seperti Trinidad, Haiti, Kolombia, Kuba, dan Venezuela.

Institut Islam Guyana (GII) merupakan tempat utama bagi para Muslim dari negara-negara di Karibia untuk menimba ilmu agama. Lembaga yang berdiri pada 1986 tersebut telah mencetak banyak syekh, imam, dan dai yang saat ini menjadi motor penggerak dakwah di wilayah Karibia, Amerika Utara, dan belahan dunia lainnya.

Lembaga ini  mengajarkan ilmu Alquran, studi Islam, dan bahasa Arab. GII juga membekali mahasiswanya dengan pemahaman tentang konsep Islam berdasarkan Alquran dan hadis.

Sistem pembelajaran GII layaknya pesantren. Bagi siswa yang baru lulus sekolah menengah atas, terdapat program setahun. Jika masih ingin mendalami ilmu agama, mereka dapat melanjutkan kembali dengan kekhususan pembelajaran seperti fikih, dakwah, hadis, sejarah Islam, dan akidah. Dari lembaga ini diharapkan lahir ulama yang menguasai pengetahuan Islam secara menyeluruh.

Hal yang menarik, para calon kiai tersebut diberi kesempatan untuk menambah pengalaman mengajar sebelum lulus dan terjun ke medan dakwah. Tak sekadar memberikan khutbah, mereka pun ditugaskan berdakwah kepada non-Muslim.  Tak sedikit  dari mereka yang berhasil  merangkul non-Muslim menjadi mualaf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement