Jumat 28 Apr 2017 19:44 WIB

Saat Ribuan Buruh Bersahut-sahutan Melantunkan Alquran Jelang May Day

Ribuan buruh mengkhatamkan Alquran jelang May Day
Foto: istimewa
Ribuan buruh mengkhatamkan Alquran jelang May Day

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI— Apa yang dilakukan lebih dari  5.000 buruh di Masjid Baitul Mustofa Kawasan Industri MM2100 Cikarang Barat, Jumat (28/4) bisa menjadi alternatif kegiatan menyambut peringatan May Day, Hari Buruh yang bertepatan 1 Mei mendatang.   

Peringatan May Day Hari Buruh yang bertepatan 1 Mei, tak selalu dilakukan dengan berunjuk rasa dan turun ke jalan. Namun, ada cara yang lebih bermakna seperti dilakukan oleh lebih dari 5.000 buruh di Bekasi yang mengikuti khataman Alquran bersama Nusantara Mengaji.

Lantunan Alquran menggema dan mengetuk pintu langit untuk memanjatkan doa bagi perubahan nasib buruh dan tentunya mendoakan kondisi bangsa dan negara. Hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh nasional antara lain Menakertrans M Hanif Dhakiri, Inisiator Nusantara Mengaji A Muhaimin Iskandar, dan Koordinator Nasional Nusantara Mengaji Jazilul Fawaid.

Koornas Nusantara Mengaji, Jazilul Fawaid, mengatakan kegiatan khataman ini adalah bentuk kepedulian pihaknya dalam merangkul buruh bersama-sama menguatkan aspek religiusitas yang menjadi modal penting meningkatkan produktivitas dan profesionalitas.

Bagaimanapun khasiat Alquran bisa memberikan daya dorong terbukanya pintu langit agar doa-doa yang dipanjatkan mendapat ijabah dari Allah. "Inisiatif kita ini insya Allah mencetak sejarah sebagai kegiatan perdana di dunia yang menyambut May Day dengan khataman Alquran," kata Ketua Umum Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta ini.

Inisiator Nusantara Mengaji, A Muhaimin Iskandar mengatakan kegiatan ini adalah sebagai ikhtiar membangun bangsa, terutama menanamkan dan penguatan aspek mental dengan cara mengkhatamkan Alquran bersama.  

Menurut Cak Imin, begitu akrab disapa, khataman ini memiliki khasiat langasung dan tidak langsung dalam kehidupan. Semua jajaran pemerintah sudah bekerja keras untuk terus memperbaiki kehidupan bangsa supaya maju, adil, dan makmur dan mampu bersaing dgan negara lain. "Tapi kenyataannya kerja keras ini masih belum maksimal," kata dia.

Di sinilah, kata Cak Imin, pentingnya khataman Alquran dalam rangka memohon berkah kepada Allah agar bangsa ini menjadi bangsa yg maju dan adil serta mampu bersaing dengan bangsa lain. Bekerja untuk kemudian tawakkal kepada Allah merupakan cara terbaik bagi bangsa ini.

Cak Imin mengutip sebuah ayat Alquran yang berbunyi: "Faidza 'azamta fatwakkal 'alallah". Jika seseorang sudah bekerja keras, hendaknya mengiringinya dengan bertawakkal kepada Allah. Apalagi saat ini berkembang paham teroris yang tidak memahami aspek "azamta" dan "tawakkal" ini sehingga berakibat buruk bagi bangsa ke depan.

Cak Imin berharap dengan  khataman Alquran bersama di mana seluruh doa-doa dan dzikir ada di dalam Alquran dapat menolong kehidupan kita pada saat ini dan di masa mendatang.

"Ya Allah dengan doa-doa yang ada di dalam Alquran semoga bangsa ini menjadi bangsa yang adil dan makmur," ujar Cak Imin mengaturkan doa.

"Kerja itu penting tapi keberkahan lebih penting karena kehidupan kadang di atas kadang di bawah," kata Hanif Dhakiri menekankan pentingnya mengaji Alquran sebagai penopang spiritualitas kaum buruh.

Dia berharap dengan khataman bersama buruh Nusantara Mengaji, Allah SWT memberikan keberkahan hidup yang positif di masa depan baik di dunia maupun di akhirat. "Dengan khataman Alquran kehidupan spiritual buruh bisa menjadi kuat, karakternya mantap, dan bisa lebih produktif," kata dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement