Jumat 28 Apr 2017 17:03 WIB

Bupati Tasdi: Program Shalat Subuh Berjamaah Bukan untuk Pencitraan Diri

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Agus Yulianto
Shalat Subuh berjamaah (Ilustrasi)
Foto: mgrol86
Shalat Subuh berjamaah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Program shalat Subuh berjamaah keliling yang dilaksanakan Bupati Tasdi, akan ditingkatkan frekwensinya setelah Hari Raya Idul Fitri 2017 ini. Program yang saat ini masih dilaksanakan sebulan sekali, akan ditingkatkan menjadi sepekan sekali. Hal ini dilakukan untuk makin menyemarakkan kewajiban shalat Subuh berjamaah di kalangan warganya, dan bukan untuk pencitraan dirinya.

Meski demikian, dia tidak akan memaksa para pejabat di lingkungan Setda Purbalingga, untuk selalu mengikuti kegiatannya. ''Yang kuat ya ayo. Tapi yang tidak kuat, yang tidak apa-apa,'' katanya, Jumat (28/4).

Dalam peringatan Isra Miraj di pendopo Setda Purbalingga beberapa waktu sebelumnya, Bupati Tasdi berharap, para pejabat di lingkungannya dapat selalu menjaga kesehatan jiwa dan raganya. Kesehatan raga dilakukan dengan melakukan olah raga yang cukup dan mengonsumsi makanan bergizi. Sedangkan kesehatan jiwa, dilakukan dengan memperkuat keimanan dan ketakwaan sesuai agama masing-masing.

''Untuk yang beragama Islam, memperkuat jiwa atau rohani dilakukan dengan cara melaksanakan kewajiban rukun Islam dan rajin mengikuti  pengajian,'' katanya. Menurutnya, bila bupati, wakil bupati dan seluruh pejabatnya bisa memberi contoh, maka rakyat atau masyarakat juga akan meniru.

Dia menegaskan, kegiatan Subuh berjamaah keliling yang dia laksanakan, bukan dilakukan untuk pencitraan dirinya. Namun, upaya untuk memberikan spirit dan motivasi kepada masyarakat, agar kita melaksanakan shalat wajib dengan disiplin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement