REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Salahuddin Wahid (Gus Sholah), mengaku, belum terlalu mendalami Badan Penjaminan Mutu Pesantren. Namun, ia mengingatkan Kemenag untuk menerima masukan-masukan dari banyak elemen.
"Belum terlalu mendalami, tapi Kemenag harus mendengarkan masukan-masukan," kata Gus Sholah kepada Republika.co.id, Kamis (20/4).
Dikatakan Gus Sholah, pesantren-pesantren di Indonesia memiliki ciri yang sangat beragam. Kata dia, pesantren di Indonesia ada yang murni mengajarkan agama, dan ada pula pesantren yang mengombinasikan ilmu-ilmu umum.
Tapi, lanjut Gus Sholah, kehadiran Badan Penjaminan Mutu Pesantren di Indonesia memang sangat diperlukan. Terutama, karena jumlah pesantren sebagai lembaga pendidikan sangat banyak di Indonesia. "Secara umum (badan) itu memang sangat perlu," ujar Gus Sholah.
Untuk pengawasan terhadap buku-buku ajar, ia berpendapat, pesantren-pesantren tua tampaknya sudah tidak diragukan. Menurut Gus Sholah, kekhawatiran mungkin ada muatan yang ada di pesantren-pesantren baru.