Selasa 18 Apr 2017 12:45 WIB

Innalillahi, Militer AS Serang Masjid Sayidina Umar Bin Khattab di Suriah

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agus Yulianto
Salah satu masjid bersejarah di Suriah, hancur akibat perang (Ilustrasi)
Foto: Reuters
Salah satu masjid bersejarah di Suriah, hancur akibat perang (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Organisasi hak asasi manusia internasional, Human Rights Watch (HRW), baru saja menerbitkan laporan terbarunya terkait serangan militer Amerika Serikat (AS) di daerah al-Jena, Suriah, Selasa (18/4). Serangan tersebut dilakukan AS pada 16 Maret lalu.

Dalam laporan tersebut HRW menerangkan bahwa militer AS telah membidik target yang salah ketika menjatuhkan sepasang bom dari udara. Bom yang dimaksudkan untuk menyerang milisi al-Qaidah tersebut ternyata menghantam sebuah masjid dan menewaskan sekitar 40 jamaah yang berada di dalamnya.

Laporan tersebut disusun setelah HRW mempelajari dokumentasi pasca serangan yang diabadikan oleh kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) dalam bentuk video dan foto. HRW juga meninjau langsung lokasi serangan dan mewawancarai warga sekitar. "Wawancara dengan penduduk setempat, dilengkapi dengan foto-foto dan video dari bangunan tersebut membuktikan bahwa itu adalah masjid yang cukup terkenal," kata HRW dalam laporannya.

Ketika meninjau lokasi bangunan yang telah menjadi puing-puing, HRW juga membawa seorang arsitektur forensik. Setelah merekonstruksi dan membuat model bangunan yang telah hancur tersebut, dapat dipastikan bahwa itu adalah sebuah masjid.

Klaim HRW juga diperkuat dengan dokumentasi foto yang berhasil diambil SOHR pascaserangan. Dalam foto-foto tersebut tampak objek rak untuk sepatu serta karpet untuk shalat. "Selain itu, foto yang diambil dari gedung setelah serangan, di tengah-tengah puing terdapat puing bertuliskan 'Masjid Sayidina Umar bin Khattab'," ungkap HRW seperti dilansir laman CNN, Selasa (18/4)

Wakil Direktur HRW Ole Solvang mengatakan AS tampaknya melakulan kesalahan dasar ketika melakukan serangan pada Maret lalu. "Dan puluhan warga sipil harus membayarnya," ujarnya.

Ia mendesak AS untuk segera melakukan investigasi terkait serangan salah sasaran tersebut. "Pihak berwenang AS perlu mencari tahu apa yang salah dan mulai melakukan pekerjaan rumah sebelum mereka memulai serangan. Dan pastikan insiden ini tidak terjadi lagi," kata Solvang.

Pada Maret lalu, militer AS melancarkan serangan udara ke daerah al-Jena. Serangan dilakukan karena militer AS mendapat informasi bahwa milisi al-Qaidah sedang melakukan pertemuan di daerah tersebut.

Serangan udara pun dilakukan dengan menjatuhkan dua bom yang menghantam sebuah bangunan. Pasca serangan, militer AS mengatakan citra satelit menunjukkan bahwa bom tersebut jatuh sekitar 10-15 meter dari bangunan masjid. Militer AS juga mengklaim bahwa serangan mereka berhasil menewaskan milisi al-Qaidah.

Namun klaim tersebut kini terbantah oleh laporan HRW. Mereka menemukan dan memastikan bahwa serangan udara AS menghantam bangunan Masjid Sayidina Umar bin Khattab. Masjid yang cukup populer bagi masyarakat al-Jena.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement