Senin 17 Apr 2017 16:41 WIB

Kemenag Diminta tak Intervensi Pengajaran di Pesantren

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Santri pondok pesantren (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Santri pondok pesantren (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana Kementerian Agama meningkatkan kualitas pesantren di Indonesia diminta lebih kepada bantuan pembiayaan. Bukan intervensi terlalu dalam terhadap pesantren.

Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, KH Afifuddin Muhajir, mengungkap, selama ini pesantren kekurangan biaya. masalah biaya inilah yang menurutnya perlu dikembangkan.

"Pesantren kan selama ini sangat mandiri dan independen. Akan muncul pesantren-pesantren baru. Kalau mau meningkatkan kualitasnya ya membantu pendanaannya itu," katanya kepada Republika.co.id, Senin (17/4).

Menurut Kiai Afif, dengan bantuan dana tersebut justru dapat lebih membantu peningkatan kuliatas dan mutu pesantren. Apalagi, pengurus pesantren lebih mengetahui tentang seluk beluk pesantren.

"Ya menurut saya sebaiknya tidak ya. Yang membuat pesantren itu kan pribadi-pribadi. Jadi, campur tangan negara tidak perlu, kalau mau bantu, bantu biaya aja gitu," ujarnya.

Mantan Wakil Khatib Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini, mengatakan, Kemenag lebih baik tidak mengintervensi terlalu dalam terhadap pesantren, termasuk terkait kitab-kitab yang diajarkan pesantren.

"Menurut saya ya, Kemenag itu cuma mantau tiap-tiap pesantren, bagaimana pesantren yang ada bisa meningkatkan kualitasnya, tanpa intervensi lah pokoknya," katanya. 

Kiai Afif menyatakan, pihaknya setuju jika Kemenag ingin meningkatkan kualitas pesantren, asalkan tidak melakukan intervensi tersebut. Ia pun meminta Kemenag agar memikirkan cara yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas pesantren. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement