Kamis 13 Apr 2017 19:15 WIB

Azan tak Pernah Berhenti Walau Sesaat

Azan (ilustrasi)
Foto:

 

Dari Indonesia, azan bersambung ke Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Kamboja, Cina, hingga Rusia.Begitu azan berakhir di Bangladesh, ia telah dikumandangkan di Barat India, dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian, terus menuju Bombay dan seluruh kawasan India.

Srinagar dan Sialkot (sebuah kota di Pakistan utara) memiliki waktu azan yang sama. Perbedaan waktu antara Sialkot, Kota, Karachi, dan Gowadar (kota di Baluchistan, sebuah provinsi di Pakistan) adalah empat puluh menit. Dalam waktu ini, azan Fajar telah terdengar di Pakistan. Sebelum berakhir di sana, ia telah dimulai di Afghanistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah satu jam. Azan kembali terdengar selama satu jam di wilayah Hijaz al-Muqaddas (Makkah dan Madinah), Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Irak.

Perbedaan waktu antara Baghdad dan Iskandariyah di Mesir adalah satu jam. Azan terus bergema di Siria, Mesir, Somalia, dan Sudan selama jam tersebut. Iskandariyah dan Istanbul terletak di bujur geografis yang sama. Perbedaan waktu antara timur dan barat Turki adalah satu setengah jam dan pada saat itu seruan shalat dikumandangkan.

Iskandariyah dan Tripoli (ibu kota Libya) terletak di lokasi waktu yang sama. Proses panggilan azan terus berlangsung melalui seluruh kawasan Afrika. Oleh karena itu, kumandang keesaan Allah SWT yang dimulai dari bagian timur pulau Indonesia itu tiba di pantai timur Samudra Atlantik setelah sembilan setengah jam. Begitulah seterusnya.

Begitu juga dengan azan Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Belum selesai azan Maghrib dikumandangkan di wilayah barat Indonesia, panggilan untuk mendirikan azan sudah berkumandang kembali di wilayah timur Indonesia. Begitulah seterusnya, azan tak pernah berhenti.

Bahkan, sebelum azan Maghrib selesai dikumandangkan di wilayah Aceh, di negara bagian Malaysia juga sudah berkumandang azan serupa. Inilah fenomena azan. Ia tak pernah berhenti walau sesaat. Selalu sambung-menyambung dan estafet dari satu tempat ke tempat lain, memberi makna. Ia berputar bersama bumi yag terus berputar dan senantiasa kalimat Allah membahana di seantero jagat ini.

Karena itu, tak salah bila sesaat saja asma Allah berhenti, akan terasa pengaruhnya bagi kehidupan umat manusia. Subhanallah, Mahasuci Allah dari segala kesalahan dan kekhilafan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement