Kamis 13 Apr 2017 19:15 WIB

Azan tak Pernah Berhenti Walau Sesaat

Azan (ilustrasi)
Foto: forsil.org
Azan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kumandang azan laksana perputaran waktu yang terus berputar dan bergema dari satu tempat ke tempat lain, dari satu daerah ke daerah lain hingga kembali lagi ke awalnya dan bergerak lagi.

Ada sebuah ungkapan yang sering dinisbatkan kepada Rasulullah SAW yang berkata, ''Kiamat tidak akan terjadi hingga tidak ada lagi manusia yang menyebut nama Allah di muka bumi ini.''

Benarkah demikian? Untuk saat ini, ungkapan tersebut ada benarnya. Sebab, hingga saat ini, masih banyak manusia yang senantiasa berzikir dan menyebut asma Allah. Bahkan, hampir setiap saat masih ada umat manusia yang senantiasa menyebut nama Allah SWT.

Lihat ketika azan dikumandangkan. Secara berkesinambungan, seruan agar dilaksanakan shalat berjamaah itu selalu bergema ke seantero penjuru dunia tanpa berhenti sesaat pun. Ia akan terus bergema dari satu masjid ke masjid lain, dari satu daerah ke daerah lain, dari satu negara ke negara lain. Demikian seterusnya hingga dimulai lagi dari awal.

Indonesia, misalnya. Ketika terbit fajar mulai muncul di Papua pada pukul 05.30 waktu setempat, di wilayah Indonesia bagian timur itu pun segera berkumandang azan Subuh. Lalu, selesai azan Subuh dari satu masjid, lantunan azan akan segera berkumandang dari masjid yang lain di wilayah sekitar Papua, seperti Timika, Manokwari, Jayapura, Wamena, dan lainnya

Selanjutnya, selesai azan berkumandang dari bumi cenderawasih, kumandang azan akan segera menyahut dari wilayah Maluku, seperti Ternate, Ambon, Tidore, Halmahera, Buton, dan lainnya. Setelah selesai wilayah itu, kumandang azan akan mulai terdengar di wilayah Sulawesi pada pukul 05.30 waktu setempat. Pertama dari Manado, terus bergerak ke arah Kendari, Pare-pare, Makassar, dan Gorontalo.

Begitu juga dengan NTT, NTB, dan Bali yang akan segera menyusul. Selanjutnya, kumandang azan akan bergerak ke wilayah Kalimantan, seperti Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin, dan Palangkaraya serta Pontianak. Disusul kemudian wilayah Banyuwangi. Kumandang azan akan bergerak ke daerah Jember, Bondowoso, Lumajang, Situbondo, Pasuruan, Malang, Sidoarjo, Surabaya, Mojokerto, Jombang, hingga ke Madiun dan ke Ngawi.

Setelah dari Jawa Timur, panggilan azan akan terdengar di wilayah Jawa Tengah bagian timur, yaitu Sragen, terus ke Klaten, Solo, hingga bergerak sampai ke perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Lalu, dari Cirebon, suara azan bergerak ke Indramayu, Karawang, Bandung, hingga ke Depok. Selanjutnya, azan bergerak ke Jakarta, Banten, Lampung, Padang, Palembang, Medan, hingga Aceh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement