Senin 10 Apr 2017 12:41 WIB

Mengapa Muslim Shalat Menghadap Ka'bah, Ini Penjelasan Fariq Naik

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
Kabah
Foto: ROL/Sadly Rachman
Kabah

REPUBLIKA.CO.ID,  BEKASI -- Islam melarang menyembah berhala. Namun, Islam memerintahkan agar Muslim menghadap Ka'bah saat shalat sebagai pemersatu.

Dalam ceramahnya di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi pada akhir pekan lalu, putra Dr Zakir Naik, Fariq Naik menjelaskan, salah satu  persepsi soal Islam adalah soal shalat menghadap ke Ka'bah. Islam dinilai aneh karena melarang menyembah berhala, tapi sujud ke Ka'bah.

"Perintah menghadap Ka'bah sendiri turun langsung dari Allah SWT melalui Alquran. Makna perintah ini adalah untuk persatuan," kata Fariq.

Ilmuwan Muslim Al Idrusi menyebut, Ka'bah terletak di tengah, antara kutub utara dan selatan, antara timur dan darat. "Ini representasi hanya ada satu Tuhan dalam Islam," kata Fariq.

Umat Islam taat dengan perintah itu. Bahkan Umat bin Khattab, meski heran mengapa ia harus mencium Hajar Aswad ketika thawaf, tetap mencium batu hitam itu karena Rasulullah melakukannya.

Lantas, mengapa pula dua kota suci Makkah dan Madinah hanya boleh dimasuki umat Islam? Fariq mengatakan, tiap negara punya daerah terlarang seperti area militer yang terlarang bahkan untuk warga negara tersebut.

Hari ini, hendak ke manapun butuh visa. AS adalah negara paling susah didapatkan visanya. "Pun kalau masuk Makkah dan Madinah, visanya adalah syahadat," kata Fariq.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement