Rabu 05 Apr 2017 17:37 WIB

Baznas Optimalkan Zakat untuk Pengentasan Kemiskinan

Rep: Muhyidin/ Red: Agung Sasongko
Baznas
Baznas

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) terus melakukan optimalkan pengelolaan zakat guna mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Kali ini, Baznas menyasar lingkungan perguruan tinggi dengan membentuk gerakan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas-Universitas Islam As-Syafi'iyah (UIA) yang nantinya akan digerakkan oleh para mahasiswa.

Ketua Yayasan Perguruan Tinggi As-Syafi’iyah (YAPTA), Prof Dailami Firdaus mengatakan bahwa gerakan zakat tersebut merupakan gerakan yang akan mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Menurut dua, gerakan ini merupakan gerakan pemberdayaan ekonomi umat, sehingga umat Islam bisa mengelola zakat dengan lebih baik. 

"Baznas ini kan lembaga pemerintah dan ini merupakan sesuatu yang bagus untuk dikelola dengan baik. Mahasiswa tadi yang baru dilantik tadi akan bekerja untuk menjadi terdepan di dalam mengelola dan mendapat zakat-zakat itu," ujarnya saat ditemui di Kampus dua Universitas Islam As-Syafi'iyah, Jatiwaringin, Bekasi, Rabu (5/4).

Anggota DPD RI ini mengatakan, Baznas telah mempunyai program-program tersendiri untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia, baik di sektor pendidikan mauoun sektor ekonomi. Karena itu, ia berharap agar umat Islam lebih sadar lagi untuk berzakat.

"Mudah-mudahan umat lebih sadar dalam menyalurkan zakatnya kepada lembaga seperti Baznas ini," kata Dailami.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Baznas, Zainulbahar Noor mengatakan bahwa pengembangan gerakan zakat pada kalangan usia muda itu ditujukan untuk menanamkan nilai-nilai syariah zakat dalam kehidupan sehari-hari.  "Ini sebagai wadah syiar kepada generasi muda lainnya untuk turut mengembangkan karakter peduli berbasis keimanan yang kokoh," ucapnya.

Sementara, Direktur Direktorat Pengumpulan Zakat, Komunikasi dan Informasi Nasional (DPKIN), M Arifin Purwakananta bersyukur Universitas Islam As-Syafi'iyah telah adapat menjadi pelopor zakat di lingkungan kampus.

"Alhamdulillah saya bersyukur UIA menjadi gerakan pelopor Zakat inklusi yang akan kita gelorakan di seluruh Indonesia. Jadi bukan hanya amil dan muzakki yang melakukan zakat seluruh masyarakat Indonesia wajib mengeluarkan zakat. Bagi yang belum Muzakki akan menjadi pegiat sosialisasi di kampus-kampus," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement