REPUBLIKA.CO.ID, MASSACHUSETTS -- The Islamic Society of North Shore (ISNS) membuka kesempatan warga bertemu dengan tetangga Muslim mereka. Ini jadi satu dari 17 masjid lain di Massachusetts yang turut membuka pintu mereka bagi masyarakata luas.
Pemandu Ask a Muslim di Masjid Us Salam dari ISNS, Fawaz Abusharkh mengatakan, kegiatan ini tentang semua saling mengenal satu sama lain lebih dalam. Karenanya, ia berharap, ini jadi langkah awal hubungan yang lebih baik.
"Mudah-mudahan ini jadi awal dari hubungan yang besar bagi masyarakat kita," kata Abushark seperti dilansir Item Live, kemarin.
Abusharkh mengatakan, tiga topik yang jadi bahan diskusi seperti hak asasi manusia dalam Islam, Kristen, dan agama-agama lain dalam Islam serta hak-hak perempuan dalam Islam. Tema ini dipilih karena dirasa paling banyak kurang dipahami.
Pengunjung memiliki kesempatan menyaksikan bagaimana cara Muslim melaksanakan ibadah, dengan shalat yang dilakukan di tengah diskusi. Ia menegaskan, apa yang dilihat saat itu merupakan apa yang biasanya terjadi di masjid tiap hari.
"Jika orang tahu tentang satu sama lain, saling memahami, kemudian memahami bersama dan mereka akan saling mencintai karena pada akhirnya, kita semua memiliki harapan yang sama kita semua memiliki mimpi yang sama," ujar Abusharkh.
Abusharkh menambahkan, memang banyak informas yang salah besar dan banyak pula kesalahpahaman tentang Islam. Karena itu, dia merasa, sangat penting memperkenalkan demi memberi tahu jangan sampai membenci sebelum memahami.
Untuk islamofobia, dia menggambarkan, Islam sebagai agama yang damai, meyakini harmoni dan koeksistensi dengan agama lain. Menurut Abusharkh, itulah pentingnya dialog, sehingga tidak ada orang yang menghakimi tanpa mengetahui apa-apa.
"Saya pikir penting kita memberi tahu orang-orang kalau kita seperti orang lain, tanya saya sebelum Anda menilai saya," kata Abusharkh.
Ikuti Whatsapp Channel Republika