REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk peristiwa yang terjadi setelah masa kedatangan Islam, al-'Askary dalam kitabnya Al-Awalil, mencatat pula kejadian-kejadian menarik. Di antaranya, ia menyebutkan figur yang pertama kali menuliskan lafaz basmalah. Sosok yang menyerukan penulisan lafaz basmalah di setiap surat resmi dan pada pembuka surah-surah Alquran adalah Rasulullah SAW.
Dalam tradisi Jahiliyah, biasanya Quraisy menulis "Bismika Allahumma". Semula Rasulullah juga masih menjaga tradisi tersebut lalu turunlah ayat ke-41 dari surah Hud dengan redaksi: Bismillahi majreha wa mursaha. Rasul pun memerintahkan menggunakan ayat ini sebagai pembuka surat-surat resmi.
Kemudian, turun lagi ayat ke-30 surah an-Naml yang menyebut lafaz: "Wa innahu bismillahirrahmanirrahim". Sejak saat itulah, redaksi basmalah seperti yang tertera dalam ayat ini dijadikan acuan penulisan dalam surat resmi dan pembuka surah-surah Alquran, kecuali surah at-Taubah, yang berisi tentang ayat-ayat perang.
Ternyata, al-'Askary, juga menyelipkan tentang kejadian-kejadian perdana dan bukan sebatas pada tokoh, sekalipun jumlahnya tidak terlalu signifikan. Misalnya, ia mengisahkan shalat dan khutbah Jumat yang pertama kali dilakukan oleh Rasulullah.
Dengan mengutip riwayat dari Imam al-Waqidi, ia menyebutkan, shalat dan khutbah Jumat pertama kali yang dibawakan Rasulullah langsung adalah ketika berada di Bani Salim. Dalam khutbah tersebut, tentang pentingnya ketaatan terhadap Rasulullah SAW, meningkatkan ketakwaan, dan menguatkan spirit jihad terhadap musuh-musuh agama.