REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama sejumlah Lembaga Amil Zakat (LAZ) bekerja sama mengejar target pengumpulan (fundraising) zakat nasional sebesar Rp 6 Triliun. Lembaga-lembaga zakat sepakat untuk bersinergi meningkatkan kinerja gerakan zakat nasional.
"Fundraising zakat di Indonesia bagaikan menimba air laut. Kesulitannya bukan seberapa banyak air laut yg tersedia, melainkan seberapa kuat usaha kita menimba, seberapa sering dan seberapa besar upaya kita menimba air laut tersebut,” ujar Direktur Pengumpulan, Komunikasi dan Informasi Zakat Nasional Baznas, Arifin Purwakananta dalam pertemuan dengan Sembilan LAZ, Rabu (29/3).
Sembilan LAZ yang hadir antara lain, Dompet Peduli Umat Daarut Tauhid (DPU-DT), Baitul Mal Hidayatullah (BMH), LAZ Al Azhar, dan Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF). Pada pertemuan tersebut dibahas empat hal yang bisa dilakukan bersama, yaitu sosialisai target nasional pengumpulan zakat, koordinasi pengumpulan zakat, koordinasi komunikasi dan informasi zakat, serta membuat jaringan komunikasi pengumpulan zakat.
Menurut Arifin, sinergi antarorganisasi pengelola zakat dilakukan untuk mewujudkan pelayanan ibadah zakat umat muslim yang optimal. Karena itu lembaga pengelola zakat harus saling menguatkan.
Sebagai koordinator pengelola zakat nasional, Baznas merancang Rencana Strategi (Renstra) hingga 2020. Dalam Renstra tersebut, pada 2017 ditargetkan pengumpulan zakat nasional sebesar Rp 6 triliun.
Target itu akan dipenuhi oleh Baznas sebesar Rp 240 miliar, Baznas provinsi dan kabupaten atau kota sebesar Rp 3,36 triliun, serta LAZ nasional dan daerah sebesar Rp 2,4 triliun.
“Kita harapkan pencapaian tahun ini mendekati 100 persen dari target, karena jumlah LAZ resmi makin bertambah dan target ini tidak jauh dari pencapaian LAZ tahun lalu,” katanya.
Dari target tersebut, diharapkan bisa mendapatkan sebanyak 3 juta muzaki individu, dengan porsi terbesar diemban BAZNAS tingkat provinsi dan kabupatena atau kota.
Pada pertemuan ini, peserta mengusulkan sebuah forum yang diberi nama “Indonesia Fundraiser Forum”. Ini adalah forum memudahkan sinergi seluruh OPZ, utamanya di bidang pengumpulan.
Melalui forum ini nantinya akan saling berbagi memberikan ilmu dan pengalaman terbaiknya untuk dibagi kepada yang lain. Rama Wijaya dari Baitul Mal Hidayatullah (BMH) mengatakan, forum tersebut sangat diperlukan karena tidak semua LAZ punya keahlian yang sama dalam bidang fundraising.