REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Zaitun Rasmin enggan berkomentar mengenai aksi 313 yang rencananya akan digelar pada Jumat (31/3). Zaitun hanya bisa mendoakan agar ada jalan terbaik.
“Saya tidak bisa berkomentar untuk masalah tersebut. Kita doakan agar ada jalan yang terbaik,” tegas Zaitun saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (28/3).
Akhir-akhir ini banyak pamflet yang beredar di media sosial mengenai ajakan aksi 313. Rencananya, aksi tersebut akan dimulai dengan Shalat Jumat berjamaah di Masjid Istiqlal, lalu long march ke Monas dan depan Istana. Aksi itu dilakukan dengan tujuan agar presiden RI Joko Widodo segera memberhentikan Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Thahaja Purnama alias Ahok.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Raden Argo Yuwono juga belum mendapatkan surat pemberitahuan terkait aksi tersebut. “Kalau untuk kegiatan itu ya sesuai UU tahun 1998. Memberitahukan ke kepolisian. Biar kita tahu penanggung jawab dan jumlah peserta aksi,” tegas Argo.
Saat ditanya keikutsertaan MUI dalam aksi 313, Zaitun tidak bisa menjawab pasti. “Nanti lihat perkembangannya,” ujar Zaitun menutup pembicaraan.