Selasa 28 Mar 2017 12:53 WIB

Zaitun Rasmin: Nilai-Nilai Islam Perlu Diterapkan dalam Berpolitik

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Sekjen MUI Zaitun Rasmin (kiri) bersama Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir.
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Wakil Sekjen MUI Zaitun Rasmin (kiri) bersama Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Zaitun Rasmin mengatakan, nilai-nilai Islam sudah seharusnya diterapkan dalam perpolitikan. Karena Islam sudah mengatur semua aspek kehidupan, termasuk politik.

Kan dalam Islam semuanya sudah diatur, termasuk dalam berpolitik,” kata Zaitun saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (28/3).

Zaitun mengimbau, agar masyarakat jangan berprasangka buruk terlebih dahulu dalam menanggapi pernyataan Presiden Jokowi terkait pemisahan agama dan politik. “Perlu dicek kembali apa maksud dari pernyataan tersebut, jangan sembarangan juga. Yang pasti sebagai umat Islam, kita perlu menerapkan nilai-nilai Islam dalam berbagai aspek kehidupan,” kata Zaitun.

Sebelumnya, pada Jumat (24/3) ketika Presiden Jokowi meresmikan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, Jokowi mengatakan agar masyarakat memisahkan politik dari agama, atau sebaliknya. Hingga kini, penyataan Jokowi tersebut masih menimbulkan kontroversi.

 

Pimpinan Wahdah Islamiyah ini juga berharap, agar umat Islam jangan dulu bereaksi berlebihan. “Masyarakat harus tetap bisa menjaga kekondusifan,” tegas Zaitun. Lebih lanjut dia menegaskan, agar semua pihak termasuk presiden, tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang akan menimbulkan pro-kontra. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement