REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Gerakan Jakarta Mengaji berhasil mengkhatamkan Alquran sebanyak 100 ribu kali tiap pekannya.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI 'Jakarta, Hasbiyallah Ilyas, mengatakan kegiatan ini bertujuan menghidupkan kultur Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja).
Menurut Hasbi, akhir-akhir ini Jakarta banyak dimasuki aliran-aliran yang menggerus ahlus sunnah waljamaah. Bahkan, dengan mudahnya masyarakat memvonis kafir dan pelaku bidah terhadap sesama Muslim.
“Dengan Jakarta Mengaji, Jakarta akan semakin sejuk, tenteram dan damai. Ini tradisi Nahdlatul Ulama yang harus terus dilakukan," jelas Hasbi dalam keterangannya kepada Republika.co.id di Jakarta, Ahad (26/3).
Sedikitnya terdapat 3000 warga NU yang mengikuti acara Jakarta mengaji yang di pimpin langsung KH Ahmad Rosidi dan Ahmad Wahid.
Hasbi berpesan Gerakan Jakarta Mengaji yang merupakan turunan dari ' Nusantara Mengaji harus terus disiarkan ke pelosok Jakarta. Sebab kegiatan ini sarana bermunajat kepada Allah SWT.
Tokoh NU KH Rosyadi menegaskan, Jakarta Mengaji yang berlangsung Sabtu (2/5/3), merupakan rangkaian kegiatan DPW PKB DKI Jakarta dalam rangka melanjutkan tradisi Nusantara Mengaji. Para jamaah sangat antusias mengikuti acara 'Jakarta Mengaji' meski diguyur hujan.
“Ini bukti warga NU dan PKB tetap antusias mengikuti kegiatan pengajian," ucapnya.