Kamis 23 Mar 2017 17:28 WIB

Sungai Eufrat dan Sabda Rasulullah

Rep: Heri Ruslan/ Red: Agung Sasongko
Sungai eufrat
Foto: flicker.com
Eufrat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada saat Nabi Muhammad memprediksi masa depan Sungai Eufrat lewat sabdanya, wilayah subur di daerah Mediterania itu masih dikuasai oleh dua kekuatan besar, Persia dan Bizantium. Sungai Eufrat adalah garis batas alami dari dua kerajaan tersebut. 

Selain berada di kawasan Suriah dan Iran, kekuasaan Persia ternyata juga mencakup daerah Yaman hingga daerah disekitar Laut Merah. Sedangkan, Bizantium mencakup sebagian Suriah (bagian utara) dan Turki hingga ke Eropa.

Seiring perkembangan zaman, dengan kebangkitan Islam dan bersatunya daerah-daerah di Arab, dua kekuasaan besar itu mau tidak mau menjadi terpengaruh. Islam menjadi kekuatan baru dan mulai menunjukkan taringnya pada masa Khalifah Abu Bakar. 

Gesekan pun mulai terjadi. Persia dan Bizantium tidak bisa lagi menganggap enteng kekuatan negara Islam. Kaisar Persia sempat mengirimkan pasukan untuk menyerang Madinah. Bizantium juga menyerang kawasan utara kekuasaan negara Islam, yang mengakibatkan terbunuhnya Jenderal Muslim, Zaid bin Harits.

Pasukan Islam mulai menggenggam kemenangan pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Saat itu, kekuatan negara Islam berada di atas dua kerajaan besar yang sudah ada sebelumnya itu. Selama 10 tahun, beragam pencapaian dalam dunia militer didapatkan. 

Pergerakan ke Suriah, negara yang dilintasi Sungai Eufrat, dimulai pada era Umar. Sebagian daerah yang sebelumnya dikuasai oleh Bizantium, akhirnya berhasil ditaklukkan kekuatan pasukan Muslim.

Sementara itu, Persia merasa khawatir. Mereka sudah kehilangan kekuatan pada kawasan perbatasan di sebelah barat Sungai Eufrat. Beberapa peperangan pun terjadi antara Kerajaan Persia dan pasukan Muslim. Pada akhirnya, Persia berhasil tunduk di bawah kekuasaan pemerintahan Islam. 

Wilayah itu kemudian menjadi salah satu bagian penting bagi penyebaran agama dan peradaban Islam di seluruh dunia. Penaklukan terhadap Persia inilah yang juga menandai awal mula peradaban Islam di sisi Sungai Eufrat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement