REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyebut nama Belgorad, tak banyak umat Islam di Indonesia yang mengenalnya. Nama ini sangat asing. Dan, faktanya memang demikian. Belgorad adalah salah satu provinsi yang terletak di ujung barat Rusia. Daerah ini berbatasan atau menjadi tapal batas antara Rusia dan Ukraina. Bahkan, jarak dari Belgorad ke Ukraina hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam jika ditempuh dengan kereta api.
Sebagai salah satu provinsi, Kota Belgorad tidaklah luas. Belgorad merupakan kota baru dan kecil. Layaknya Kota Depok, Jawa Barat. Namun, penataan wilayah dan tata ruang kota begitu menarik dan cantik. Karena itulah, tak heran bila Kota Belgorad mendapat julukan dan terkenal sebagai Kota Terbersih se-Rusia. Kalau di Indonesia, pasti kota Belgorad layak mendapat penghargaan Adipura.
Selain itu, Kota Belgorad memiliki kekhasan dibandingkan kota-kota lainnya di Rusia. Maksudnya, bila kota-kota di Rusia banyak berdiri bangunan-bangunan tua, justru sebaliknya di Belgorad tak banyak bangunan tua. Sekali lagi, kota ini adalah kota baru dan kecil.
Muslim Belgorad
Meski tergolong kota kecil, Belgorad cukup ramai dengan orang asing. Mayoritas orang asing yang berada di Belgorad berstatus mahasiswa atau mereka yang menuntut ilmu di salah satu kota bekas negara komunis itu. Mahasiswa asal Indonesia juga ada. Jumlahnya memang tidak banyak, hanya empat orang yang belajar di Belgorad. Namun, untuk mencari salah satu produk asal Indonesia di kota ini cukup mudah, yakni sepatu merek Adidas. Sepatu made in Indonesia ini begitu mudah dijumpai di toko-toko Belgorad.
Jika ditanyakan pada anak-anak usia sekolah dasar hingga SMA, manakah penduduk Muslim terbesar di Eropa? Pasti jawabannya beragam. Mungkin ada yang menyebut Prancis, Italia, Inggris, Kanada, dan Jerman. Bisa jadi tak ada yang menjawab Rusia. Sebab, negeri ini merupakan salah satu bekas negara komunis terbesar di dunia.
Padahal, di Rusia, negara yang berpenduduk sekitar 142 juta jiwa itu, pemeluk Islam mencapai 20 persen atau hampir 30 juta jiwa. Angka ini merupakan yang terbesar di Eropa. Bahkan, bila dibanding dengan negara-negara Eropa lainnya, seperti Prancis, Italia, Jerman, Inggris, dan Kanada, yang didominasi oleh mualaf, Muslim Rusia justru dianut oleh penduduk asli.
Sebenarnya hal itu terbilang cukup wajar. Mengingat agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW ini, sudah sampai ke penduduk Rusia sejak abad ke-7 Masehi, di zaman para Khulafaurrasyidin dan Tabiin. Karena itu, wajarlah bila penduduknya banyak memeluk Islam.
Namun, sejak komunis menguasai Rusia dan sekitarnya, seluruh pemeluk agama dilarang menjalankan ibadahnya secara terbuka. Maka, baru beberapa tahun terakhir sejak bubarnya komunis, setiap pemeluk agama berani menunjukkan identitasnya di Rusia. Dan, karena itu pula, perkembangan Islam di Rusia tidak sepesat di Indonesia.
Hampir seluruh kota di Rusia, terdapat umat Islam. Dan, salah satunya adalah di Belgorad. Di kota ini, jumlah pemeluk Islam hanya sebesar dua ribu jiwa dari total penduduk Belgorad yang berjumlah sekitar 377.070 jiwa. Namun, umat Islam di kota ini tak ragu untuk menunjukkan identitasnya. Bahkan, jumlah ini bertambah cukup besar di bandingkan beberapa tahun sebelumnya.
Pastinya, pertambahan ini karena banyak faktor. Selain karena ada yang menjadi mualaf, kelahiran, ada pula yang karena faktor pernikahan. Faktor yang terakhir ini lebih disebabkan adanya penduduk asal Dagestan, Chechnya, Ingustia, dan Tartar yang nota bene Muslim.
Umumnya, mereka bekerja di Belgorad lalu kemudian menikahi penduduk setempat. Selain itu, juga terdapat beberapa mahasiswa asal Timur Tengah yang sangat akrab dengan penduduk setempat, hingga berlanjut ke jenjang pernikahan.
Penulis: Ustaz Kusen MA, mahasiswa program doktoral Filsafat Agama di Belgorad State University, Rusia.