Jumat 17 Mar 2017 23:45 WIB

Muslim Estonia Bangga Miliki Alquran Terjemahan

Rep: Yusuf Assidiq/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keterbatasan sarana ibadah tak menghalangi umat Muslim Estonia untuk terus berupaya memantapkan akidah. Desember 2007 lalu menjadi momen penting bagi segenap umat setelah secara resmi diterbitkan Alquran terjemahan dalam bahasa Estonia.

Liberalisasi kebijakan imigrasi memang telah membuat peningkatan angka imigran dari negara-negara Muslim. Oleh karena itu, diperlukan pula penambahan berbagai sarana dan prasarana penunjang ibadah.

Untuk tahap awal, edisi pertama Alquran ini dicetak sebanyak tiga ribu kopi. Subhanallah, umat sangat antusias menyambut kehadiran kitab suci ini.

Dalam waktu singkat, seluruh cetakan Alquran tersebut terjual habis. Hal ini terbilang fenomenal, mengingat di negara kecil ini hanya memiliki angka tertinggi penjualan buku yang hanya mencapai lima ribu kopi. Dalam sebulan, Alquran tersebut telah menjadi best seller.

Menurut penerbitnya, Aivar Lestinski, dalam beberapa tahun belakangan, muncul kecenderungan di masyarakat Muslim untuk memperdalam agama Islam, belajar ilmu Alquran, dan lainnya. Tak mengherankan jika buku-buku tentang agama pun laris manis.

Alquran terjemahan bahasa Estonia itu adalah karya Haljand Udam (1936-2005). Penerjemahan sendiri dilakukan selama lebih dari tiga tahun.

Udam memang punya kemampuan bahasa asing yang sangat luar biasa. Dia menguasai sejumlah bahasa, seperti Arab, Farsi, Tajiki, Hindi, Urdu, dan Uzbek. Selain itu, dia pun mahir dalam beberapa bahasa Eropa, misalnya Prancis, Inggris, Rusia, dan Finlandia.

Beberapa buku dari para ulama dan pengarang terkemuka dunia telah berhasil diterjemahkan pula. Pun, karya-karya yang berupa esai, hasil penelitian, serta buku karangannya diterjemahkan sendiri ke berbagai bahasa, seperti Read and Written (1998), Ittenarary of the Orient (2001), dan Magicians, Philosophers, Politicians (2003).

Pendidikannya ditempuh di Universitas Tartu, di mana dia memperoleh gelar sarjana di bidang geologis. Akan tetapi, Udam lantas tertarik mempelajari budaya Timur dan selanjutnya belajar di Universitas Tashkent tahun 1964.

Kemudian, studinya berlanjut di Soviet Academy of Science dengan mengambil jurusan bahasa Rusia. Dua tahun setelah hijrah ke Rusia, di tahun 1971, Udam menulis tesis terkenalnya yang berjudul Semantic Features of Sufi Terminology in Persian. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement