REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Al-Irsyad Al-Islamiyyah memproyeksi awal Ramadhan 1438 H (2017) akan jatuh pada 27 Mei 2017. PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah memprediksi awal Ramadhan tahun ini hingga 2021 akan sama.
Ketua PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah Abdullah Djaidi menjelaskan, dari telaah PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah, awal Ramadhan akan jatuh pada 27 Mei 2017 dan tahun ini kemungkinan akan sama di semua ormas. Bila nantinya ada yang bebeda, ia mengajak umat Islam untuk legawa.
''Kalau sama, awal Ramadhan bersama. Kalau beda, itu karena pedomannya beda. Legawa saja,'' kata Abdullah, Kamis (16/3).
Perbedaan ini karena metode yang digunakan. Ada yang menggunakan metode wujudul hilal dan ada yang menggunakan metode rukyatul hilal.
Dengan dua pendekatan itu, Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama nanti akan memutuskan kapan Ramadhan dimulai. Salah satu parameternya adalah bila hilal sudah enam derajat di atas ufuk, maka sudah masuk hari baru.
Namun dengan perkembangan ilmu astronomi, hilal dua derajat di atas ufuk pun sudah bisa dilakukan rukyat. Atas dasar itu, bila posisi hilal antara satu hingga dua derajat, rukyatul hilal bisa dilakukan.
Baca juga, PP Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Jatuh pada 27 Mei.
Pada 2017 ini, saat rukyatul hilal dilakukan pada akhir Sya'ban. Posisi hilal sudah enam hingga tujuh derajat. ''Awal Ramadhan tahun ini sampai 2021 akan sama. Pada 2022 yang kemungkinan beda lagi,'' kata Abdullah.
Diakui Abdullah, perbedaan itu memang terjadi. Tapi ada Badan Hisab Rukyat yang akan menggelar pertemuan di penghujung Sya'ban bersama perwakilan Kementerian Agama dan ormas Islam untuk menetapkan awal Ramadhan.