Senin 13 Mar 2017 07:11 WIB

Target Zakat Yogyakarta Naik 25 Persen

Zakat
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Zakat

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional Kota Yogyakarta menargetkan pengumpulan zakat pada 2017 naik 25 persen dibanding target pengumpulan zakat pada 2016.

"Kami menargetkan pengumpulan zakat tahun ini mencapai Rp5,1 miliar meningkat dibandingkan tahun sebelumnya Rp4,3 miliar," kata Wakil Ketua II Bidang Tasyaruf dan Pendayagunaan Baznas Kota Yogyakarta Adi Suprapto di Yogyakarta, belum lama ini.

Ia mengatakan setiap tahun target zakat yang bisa dihimpun Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta terus ditingkatkan karena realisasi dari tahun ke tahun meningkat. Realisasi pada 2016 pengumpulan zakat dan infak oleh Baznas Kota Yogyakarta lebih tinggi dibanding target yang ditetapkan mencapai Rp4,38 miliar. Pada 2015, realisasi pengumpulan zakat di Baznas Kota Yogyakarta juga melebihi target yang ditetapkan yaitu dari Rp3,5 miliar terkumpul sebanyak Rp3,8 miliar.

Oleh karena itu, Adi berharap pengumpulan zakat pada tahun ini bisa melebihi target yang ditetapkan karena sebenarnya potensi zakat di Kota Yogyakarta mencapai sekitar Rp6 miliar. Selain dari pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, zakat yang dikumpulkan oleh Baznas Kota Yogyakarta juga berasal dari berbagai sekolah yang ada di Kota Yogyakarta.

 

Zakat yang terkumpul kemudian disalurkan untuk membiayai berbagai program Baznas Kota Yogyakarta di antaranya Jogja Taqwa, Jogja Cerdas, Jogja Sejahtera, Jogja Peduli, dan Jogja Sehat. Seperti tahun sebelumnya, program Jogja Taqwa memperoleh alokasi penyaluran terbesar. Tahun ini, zakat yang akan disalurkan untuk program tersebut direncanakan sebesar Rp2,6 miliar.

Baznas Kota Yogyakarta juga akan bekerja sama dengan Bank Jogja untuk penyaluran dana tasyaruf jariyah santri yaitu bantuan untuk santri kurang mampu di Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) di Kota Yogyakarta masing-masing Rp15.000.

Selain zakat, Baznas Kota Yogyakarta juga memiliki program sedekah "Sedino Sewu" atau sehari seribu yang merupakan transformasi dari program "one day one thousand" (ODOT) yang telah dijalankan beberapa tahun lalu.

"Agar hasilnya lebih maksimal, kami bekerja sama dengan sekolah. Di sekolah akan ada satuan amil sekolah yang akan bekerja sama dengan Unit Pengelolaan Zakat (UPZ) di wilayah," katanya yang menargetkan penyebaran 1.000 kaleng S2 tahun ini.

Pada 2016, dana yang terkumpul dari program S2 baru mencapai Rp27 juta dari target Rp100 juta. "Kami memang kekurangan tenaga untuk mengambil dana dari warga yang mengikuti program S2. Oleh karenanya, kami sertakan satuan tugas amil di wilayah untuk membantu program ini sekarang," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement