Ahad 12 Mar 2017 18:15 WIB

Abdullah Bin Jahsy Kagumi Akhlak Rasulullah

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Sahabat Ilustrasi
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suatu kali, Abdullah bin Jahsy tidak mendapati Muhammad di lokasi biasa para sahabat bertemu. Abdullah kemudian menyambangi rumah Muhammad dan mengetuk pintunya.  Istri Muhammad, Khadijah, memberi tahu Abdullah bahwa suaminya sedang berada di Gua Hira dalam jangka waktu cukup lama untuk menenangkan diri (berkhalwat).

Abdullah pulang dengan menanggung kekecewaan karena pada hari itu tidak bisa berjumpa dengan Muhammad.

Yang belum diketahuinya, Muhammad sudah mendapatkan wahyu pertama dari Allah SWT. Sejak saat itu, Muhammad menjadi rasul dan nabi bagi sekalian alam.

Dakwah yang dijalankan Nabi Muhammad, pertama-tama secara sembunyi-sembunyi. Hanya orang-orang terdekat atau satu rumah yang menyatakan diri beriman.

Sampai suatu ketika, turunnya surah asy-Syu'ara ayat 214 yang menandakan bahwa Allah telah memerintahkan Nabi Muhammad berdakwah secara terang-terangan. Tak lama kemudian, dari Bukit Shafa Rasulullah berseru kepada sekalian penduduk Makkah. Orang-orang pun berkumpul, termasuk Abdullah bin Jahsy yang lama tak berjumpa dengan Muhammad.

Wahai Bani Ghalib, Bani Luai, Bani Murrah, Bani Kilab, Bani Qushai, dan Bani Abdul Manaf! Bagaimana bila aku memberi tahu kepada kalian bahwa di balik gunung ini ada musuh yang hendak menyerang kalian. Apa kalian akan percaya? kata Nabi Muhammad.

Ya, kami percaya. Sebab, engkau adalah al-Amin, tidak pernah sekali pun berbohong kepada kami, jawab mereka serentak.

Maka, janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan selain Allah, nanti kamu termasuk orang-orang yang diazab. Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat. Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu. Nabi Muhammad membacakan kepada mereka surah asy'-Syu'ara ayat 213-215.

Mengetahui bahwa Muhammad berdakwah, sebagian besar massa membubarkan diri. Ada di antara mereka yang beriman. Ada pula yang mengecam Nabi Muhammad. Begitu Nabi usai, Abdullah bin Jahsy kembali ke rumahnya.

Kata-kata Rasulullah tak hilang dari benak dan lubuk hatinya. Abdullah pun bangkit dan keluar dari rumahnya untuk pergi kepada Rasulullah dan menyatakan diri masuk Islam.

Setelah menjadi Muslim, Abdullah bin Jahsy mengajak dua saudara perempuannya untuk masuk Islam. Gagasan ini disetujui seisi rumah. Bahkan, Abdullah bin Jahsy membuat sebuah ruangan khusus di rumahnya untuk tempat beribadah dan mempelajari Alquran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement