Ahad 12 Mar 2017 15:03 WIB

Kejatuhan Spanyol dan Jejak Bangsa Moor yang Melegenda

Salah satu sudut Masjid Cordoba.
Foto: Onislam.net
Salah satu sudut Masjid Cordoba.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pada zaman Dinasti Abbasiyah, emerintahan Islam tidaklah satu. Walaupun Harun ar-Rasyid menguasai kerajaan terbesar di bumi, Bani Umayyah, saingannya, mendirikan kerajaan independen di Spanyol. Kerajaan dengan usia 750 tahun itu itu semegah kerajaan Harun.

Lewat Thariq bin Ziyad, kerajaan tersebut akan menjadi penakluk Spanyol. Penaklukan ini akan mengubah wajah Spanyol yang berdampak di seluruh belahan dunia Kristen. Ketika orang Muslim pertama kali menyeberangi Selat Gibraltar (saat itu dikenal sebagai Pilar Herkules), Spanyol berada di bawah kekuasaan bangsa Goth. Pada masa itu, bangsa ini bukanlah kaum barbar seperti yang terbayang dari nama mereka.

Mereka merupakan pewaris kekuasaan Romawi yang sudah terkristenkan. Ketika itu, peradaban Romawi sudah maju. Bangsa ini telah mampu membangun jalan raya, teater, sirkus, jembatan yang megah, akuaduk dengan lengkungan granit, serta dam yang besar. Mereka juga memiliki monumen dan kuil untuk menyembah para dewa.

Kemudian, bangsa Goth mengambil alih peradaban bangsa Romawi tersebut dan mengembangkan diri. Sayangnya, kemampuan mereka untuk membangun tidak pernah bisa menyatukan kekuasaan. Perbedaan etnis, tradisi, dan agama tak pernah berhasil dijembatani. Bangsa Goth umumnya memandang rendah orang-orang pribumi. Bangsa Yahudi pun dilecehkan. Oleh karenanya, rakyat yang dikuasai bangsa Goth diselimuti rasa kecewa. Kekesalan ini terakumulasi hingga ke dataran Andalusia.

Ketika Roderick, raja terakhir bangsa Goth, naik takhta, para pesaingnya bersedia melakukan apa saja untuk menggulingkannya. Perilaku bejat Roderick membuatnya memiliki banyak musuh. Puncaknya terjadi ketika dia memperkosa seorang bangsawan cantik bernama Florinda.

Atas peristiwa tersebut, ayah Florinda murka dan mengundang bangsa Moor (Muslim Afrika Utara) menyeberang ke Spanyol. Kaum Muslim lantas diminta membantu menurunkan Roderick dari singgasana. Gubernur Bani Umayyah di Afrika Utara saat itu adalah Musa bin Nashir. Dia berkantor di Tangiers.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement