Jumat 10 Mar 2017 00:35 WIB

Gus Sholah Ingin Pesantren tak Kalah dengan Sekolah Umum

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Salahuddin Wahid alias Gus Sholah.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Salahuddin Wahid alias Gus Sholah.

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid, menginginkan agar pesantren bisa lebih maju dan tidak kalah dengan sekolah umum lainnya.

"Kita semua tahu, pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Saya ingin mengajak kalangan pesantren untuk mengoptimalkan fungsi dan peran pesantren di Indonesia," kata Gus Sholah, sapaan akrab KH Sholahudin Wahid, di Jombang, Kamis (9/3).

Ia mengatakan, minat orang tua mengirimkan anaknya belajar ke pondok pesantren saat ini cenderung meningkat. Ia menilai, hal ini merupakan perkembangan cukup bagus untuk pendidikan di Indonesia.

Pihaknya dengan sejumlah kolega sesama pengasuh pondok pesantren, cendekiawan lintas profesi, serta sejumlah pengusaha juga mendirikan yayasan penguatan peran pesantren Indonesia (YP3I). Rencananya, yayasan itu akan diresmikan di Pesantren Tebuireng pada 18 Maret 2017.

Gus Sholah juga mengatakan, dalam yayasan itu ada banyak agenda yang akan dilakukan, misalnya mengadakan pelatihan-pelatihan terhadap guru.  Dengan demikian, para guru akan mendapatkan bekal mengajar, sehingga dalam mengajar pun diharapkan lebih optimal.

Ia juga berharap dengan kehadiran lembaga itu bisa mendorong pemerintah serta sektor swasta untuk lebih peduli pada pesantren. Ia menginginkan ke depannya akan banyak santri yang juga menjadi wirausaha.

"Problem utama pesantren salah satunya terletak pada guru. Ke depan, kami juga bermimpi bisa mencetak wirausahawan-wirausahawan yang lahir dari pesantren," ujarnya.

Gus Sholah juga berharap, tidak lagi ada persepsi di masyarakat terkait dengan keberadaan pondok pesantren. Ia ingin agar ke depan pesantren juga lebih maju, salah satunya yang berada di luar Pulau Jawa.

"Jumlah pesantren di luar Jawa juga masih jauh di bawah (jumlah) yang seharusnya. Kami ingin memajukan pesantren-pesantren di luar Jawa," katanya.

Sementara itu, salah satu pengurus YP3I KH Imam Mawardi mengatakan, dalam mengoptimalkan program dari YP3I, pihaknya sudah meminta agar Gus Sholah menjadi Ketua Dewan Pembina YP3I. "Kami berharap, di bawah bimbingan beliau, pesantren dapat menjadi garda terdepan pembangunan bangsa," ujarnya.

Mawardi menambahkan, YP3I akan mengayomi seluruh pesantren dari berbagai mazhab yang masih berhaluan Ahlussunnah waljamaah. Untuk pengurus, juga terdapat dari berbagai pondok pesantren di Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement