Kamis 09 Mar 2017 10:15 WIB

Andil Kabsyah Mendakwahkan Tauhid

Tauhid (ilustrasi)
Foto: Wordpress.com
Tauhid (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama lengkapnya Kabsyah binti Rafi’ bin Mu’awiyah bin ‘Ubaid bin al-Abjar al-Khudriyyah. Ia bersama keluarganya tinggal di Madinah. Saat itu, utusan Rasulullah SAW, Mush’ab bin Umar, ditugaskan berangkat ke Madinah untuk mendakwahkan Islam.

Melalui dakwah yang damai, membuat dua tokoh besar di Madinah, yaitu Sa’ad bin Mu’adz dan Usaid bin Hudhair, meyakini kebenaran Islam. Mereka bertekad masuk Islam diikuti seluruh masyarakat Bani Abdul Asyhal.

Tak terkecuali ibunda Saad yang terkenal berjiwa bersih dan ikhlas. Ia mendapat hidayah masuk Islam. Sejak Islam datang di Madinah, kediaman Kabsyah menjadi pusat dakwah. Sebagai Muslimah yang gigih, Kabsyah aktif menyebarkan tauhid sampai ke pelosok Madinah.

Ketika Rasulullah SAW hijrah dari Makkah ke Madinah, masyarakat Madinah dan kaum Anshar menyambut dengan gembira. Mereka berlomba-lomba memberi pelayanan terbaik bagi golongan Muhajirin. Kabsyah pun tampil di barisan terdepan.

Ia sedia selalu memberikan pengabdian untuk Rasulullah. Bahkan, ia berharap, selama di Madinah, Rasulullah akan tinggal di rumahnya. Namun, Allah berkehendak lain. Kediaman Abu Ayyub al-Anshari dari Bani Najjar lah yang terpilih. Menurut sejumlah riwayat, Ummu Sa’ad adalah perempuan Anshar pertama kali yang berbaiat setia kepada Rasulullah.

Andil Kabsyah dalam penegakan agama tak ada bandingannya. Ia patut menjadi teladan. Tak hanya dari sisi ibadah dan kebaikan, ia dikenal giat memberikan dorongan berjihad, terutama bagi kedua putranya: Sa’ad bin Mu’adz dan ‘Amr bin Mu’adz.

Istri dari Muadz ini merelakan kedua anaknya gugur di medan perang. Di Perang Badar, kaum Muslimin menang dan kedua putra Kabsyah bisa kembali dengan selamat. Saat itu, Sa’ad didaulat salah seorang anggota Majelis Syuro di Perang Badar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement