Senin 06 Mar 2017 14:56 WIB

Laut, Masa Depan Hidup Manusia?

Rep: A Syalabi Ichsan/ Red: Agung Sasongko
Laut Indonesia
Laut Mati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Menurut dia, laut pun memiliki proses nuklir fusion yang sama dengan apa yang terjadi di matahari. Proses fusion di matahari menghasilkan energi panas bagi planet-planet di sekitarnya. Karena itu, dengan teknologi nuklir yang aman, laut akan mencukupi energi panas sedunia menggantikan minyak bumi. Kita pun tahu minyak bumi berasal dari tanaman dan binatang laut purba yang terurai dalam masa panjang. Karena itu, minyak bumi pun bersumber dari lautan.

Tak hanya itu, air laut pun diduga mengandung energi listrik. Percobaan yang dilakukan di Laboratorium Kalasan, Yogyakarta, oleh Sastroamidjojo menggunakan dua liter air laut dari Parangtritis kemudian dialirkan ke anoda dan katoda, ternyata mampu menghasilkan listrik bertegangan 1,6 volt. Saat airnya ditambah menjadi 400 liter dan disirkulasikan ke dalam accu, tenaga listriknya mampu menyalakan lampu mobil lebih terang dari accu biasa.

Para ilmuwan Israel pun sempat membuat penelitian di Laut Mati. Mereka membuat membran yang membatasi air sungai Jordan yang tawar dengan air Laut Mati yang asin dengan kadar garam tinggi. Mereka hendak menghasilkan tenaga listrik abadi. Mengingat, air laut yang mengandung unsur NaCl (garam) yang tinggi diuraikan oleh H20 (air tawar). Partikel bermuatan bebas itu pun membentuk arus listrik.

"Dan Dia jadikan dua laut bertemu. Di antara keduanya, ada batas yang tidak tertembus."(QS ar-Rahman: 19-20). Menurut Bambang, kata batas dalam ayat itu merupakan isyarat Allah kepada manusia untuk mencari lebih dalam agar dapat menemukan sumber energi baru.

Laut pun menjadi masa depan hidup manusia. Laut juga menjadi solusi dari apa yang dikatakan Malthus mengenai deret ukur dan deret hitung. Ketika makanan bertambah berdasarkan deret hitung, manusia bertambah dengan deret ukur. Karena itu, kelaparan pun diramalkan tidak lama akan memusnahkan dunia beserta penghuninya.

Teori ini pun terbantahkan saat manusia diberikan anugerah berupa gudang protein raksasa bernama lautan. Di sana, tersimpan makanan  yang bisa memperbaharui dirinya sendiri. Sesuai dengan fungsinya di dalam Alquran, laut menjadi tempat penyedia daging ikan segar, mutiara dan jalan transportasi kapal. Tak hanya itu, ada lagi kalimat "Dan, agar kamu dapat mencari kelebihannya lagi." Kalimat ini juga mengandung makna bahwa laut mengandung energi yang tak habis-habisnya. Tinggal bagaimana manusia memanfaatkannya. (Wallahualam).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement