Jumat 03 Mar 2017 19:37 WIB
Runtuhnya Khalifah Utsmani

Mustafa Kemal Ataturk, Sang Penjagal Kesultanan Turki

Mustafa Kemal Ataturk
Foto:
Pria mengibarkan bendera Turki saat upaya kudeta dilakukan terhadap pemerintahan.

Mustafa Kemal Ataturk dikenal sebagai pendiri Republik Turki. Dia lahir dalam lingkung an keluarga Muslim dari orang tua Turki yang sederhana di kota pelabuhan kosmopolitan, Selonika (sekarang Thessaloniki di Yunani) pada 12 Maret 1881. Ayahnya, Ali Riza, adalah seorang pegawai biasa di kantor bea cukai, sedangkan ibunya bernama Zubayde seorang wanita yang amat taat dalam menjalankan agama.

Doktor Studi Islam University of Leiden Belanda, Ali Mufrodi, dalam buku yang berjudul Ensiklopedi Tematis Dunia Islam menjelaskan, Mustafa Kemal Ataturk dimasukan oleh orang tuanya ke madrasah, tetapi ia tidak senang dan selalu melawan guru. Ia kemudian pindah ke sekolah dasar modern lalu masuk sekolah militer menengah sebelum masuk sekolah latihan militer di Montasir dan masuk sekolah tinggi militer di Istanbul pada 1899. Mustafa Kemal Ataturk belajar politik melalui temannya Ali Fethi ketika masih dalam masa studi dan membaca banyak buku karangan pemikir Prancis.

Pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk diakui sebagai penguasa Turki baik de facto maupun de jure se cara internasional melalui perjanjian Lausanne pada 23 Juli 1923. Pada 1 November 1923, Kesultanan Utsmani dihapuskan dan diganti dengan negara Republik Turki dengan presiden pertamanya Mustafa Kemal Ataturk. Saat itu, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju.

(Baca Juga: 3 Maret 1924, Akhir Riwayat Kekhalifahan Islam Dunia)

Mustafa hingga 1934 dikenal dengan nama Ghazi Mustafa Kemal Pasha, seorang perwira militer yang memimpin revolusi. Mustafa Kemal membuktikan dirinya sebagai komandan militer yang sukses saat berdinas sebagai komandan divisi dalam Pertempuran Gallipoli. Setelah kekalahan Kekaisaran Ottoman di tangan tentara Sekutu, dan rencana-rencana berikutnya untuk memecah negara itu, Mustafa Kemal memimpin gerakan nasional Turki dalam apa yang kemudian menjadi Perang Kemerdekaan Turki.

Kampanye militernya yang sukses menghasilkan kemerdekaan negara ini dan terbentuknya Republik Turki. Sebagai presiden pertama negara ini, Mustafa Kemal memperkenalkan serangkaian pembaruan yang luas yang berusaha menciptakan sebuah negara modern yang sekuler dan demokratis.

Menurut Hukum Nama Keluarga, Majelis Agung Turki memberikan kepada Mustafa Kemal nama "Atatürk" (yang berarti Bapak Bangsa Turki) pada 24 November 1934. Meski demikian, Mustafa pun dikenal sebagai pengkhianat Islam. Ia dituduh berperangai kasar dan berambisi kuat memimpin negara. Setelah berkuasa, Mustafa disebut-sebut menghancurkan reruntuhan Islam di Turki. Ia mengeliminasi sesuatu yang berbau Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement